Terduga Teroris Merauke Satu Jaringan dengan Pelaku Penyerangan Katedral Makassar
Senin, 07 Juni 2021 -
MerahPutih.com - Polri menyebut belasan terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Merauke, Papua, memiliki hubungan dengan beberapa terduga teroris di wilayah lain.
Salah satunya dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, penangkapan terduga teroris di Merauke itu merupakan pengembangan dari penangkapan terduga teroris di Makassar.
Baca Juga:
Terduga Teroris di Merauke Diduga Hendak Rekrut Warga untuk Berbuat Teror
"Jadi Makassar, Balikpapan, dan Merauke itu ada saling keterkaitan," kata Rusdi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/6).
"Tidak hanya itu, di antara mereka sudah saling kenal... Mereka pernah bertemu," ucap dia.
Dia mengatakan, terungkapnya kelompok teroris di Merauke ini salah satunya disebabkan aktivitas penegakan hukum di Makassar yang kian intensif.
Hal itu menyusul aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Maret lalu.
Aksi itu dilakukan oleh sepasang suami istri, L dan YSF, yang merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang mengikuti kelompok kajian "Villa Mutiara" Makassar.

Rusdi menjelaskan, beberapa di antara para terduga teroris itu kemudian melarikan diri ke daerah lain, termasuk Merauke.
"Secara otomatis saja, ketika aktivitas penegakan hukum oleh Densus 88 sedemikian tinggi, tentu mereka akan mencoba keluar dari aktivitas itu. Akhirnya di antara mereka ada yang keluar dari Makassar, menuju Merauke," kata dia.
Baca Juga:
Berbaiat ke ISIS, JAD Merauke Rencanakan Serang Gereja Hingga Kantor Polisi
Pada akhir Mei lalu, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 11 terduga teroris di Kabupaten Merauke.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, kesebelas terduga teroris itu telah menyiapkan aksi bom bunuh diri.
Dua di antara mereka sudah disiapkan menjadi "pengantin" atau pelaku bom bunuh diri.
"Karena sudah disiapkan jadi 'pengantin' makanya kami lakukan penangkapan," kata Fakhiri di Jayapura, Selasa (1/6). (Knu)
Baca Juga: