Ekonom Sebut Wacana Pindah Ibu Kota Sangat Keliru

Sabtu, 24 Agustus 2019 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Ekonom senior, Emil Salim menilai pemindahan ibu kota ke bagian tengah wilayah Indonesia tidak relevan. Menurutnya, tantangan negara saat ini adalah memajukan Sumber Daya Alam dan Manusia.

"Kita ada di abad ke-21, yang menentukan kemajuan Indonesia itu bukan fisik, tapi keampuhan sarana transportasi dan kualitas dari SDA," ujar Emil kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (24/8).

Baca Juga:

Belum Bahas Pemindahan Ibu Kota dengan DPR, Jokowi Dinilai Tidak Patut

Menurut dia, pembangunan infrastruktur dan transportasi termasuk sumber daya manusia dipenuhi terlebih dahulu.

Suasana Jakarta. (Foto: Net)
Suasana Jakarta. (Foto: Net)

"Mungkin pemerintah mengambil contoh keberhasilan negara lain dalam pemindahan ibu kota. Tapi, mereka negara kontinental jangan samakan dengan Indonesia," kata Guru Besar Ilmu Ekonomi UI ini.

Emil kembali menyarankan agar pemerintah memperbaiki sumber daya manusia. Pasalnya, semua negara maju di Asia seperti Jepang, China, dan Korea Selatan terus membangun SDM untuk menjadikan negaranya maju.

Terlebih, Indonesia tengah mengalami bonus demografi yang kedepannya belum tentu terjadi lagi. Jumlah mahasiswa Indonesia di luar negeri pun lebih banyak ketimbang negara berpenduduk lebih sedikit, seperti Vietnam dan Malaysia.

"Coba kita belajar dari Jepang, Korea Selatan, RRC. Semua negara ini di Asia, mulanya tertinggal dengan negara Barat. Sikap mengejar ketertinggalan ini yang harus kita contoh sehingga menghasilkan problem resolve, bukan pindah ibu kota," jelasnya.

Emil menuturkan, pindahnya ibu kota tidak akan menyelesaikan persoalan yang terjadi di Jakarta, seperi banjir, kurang air bersih, dan macet.

Baca Juga:

4 Hal Ini Buat Proses Pemindahan Ibu Kota Berjalan Lancar

"Kalau itu persoalannya, persoalan itu kita pecahkan, jangan lari ke tempat lain. Lantas kalau kau pindah ke tempat lain gimana? Betul-betul, saya ingin tahu apa logikanya Bappenas, lalu kita diskusikan. Karena Pak Jokowi tentu mempertimbangkan hal ini berdasarkan masukkan dari para ahli. Yang saya duga, adalah pendapat para ahli itu," pungkas Emil.

Emil mengatakan, usalan Bappenas yang menjadi langkah pengambilan kebijakan Presiden RI Joko Widodo, keliru. "Di sini kita ingin bilang kepada teman-teman kita di Bappenas, keliru cara berpikirnya itu. Yang kesian ya presiden, yang memikul dampaknya. Kenapa bappenas tega berbuat seperti itu? Saya sedih sekali mendengarnya," kata Emil Salim. (Knu)

Baca Juga:

MPR Minta Dilibatkan Dalam Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan