Berhenti Jadi People Pleaser, Hidup Lebih Gembira
Selasa, 06 Juni 2023 -
ORANG yang memiliki kepribadian people pleaser akan memiliki dorongan yang kuat untuk menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan dirinya sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa keinginan dan kebutuhan diri sendiri bukanlah sebuah prioritas. People pleaser berbeda dengan sifat-sifat kebaikan atau murah hati.
Dikutip dari Medical News Today, Danielle Wade, pekerja sosial bersertifikat dalam kesehatan mental, menuliskan bahwa people pleaser bukanlah istilah medis yang memiliki definisi klinisnya. Namun istilah ini menggambarkan seseorang yang secara konsisten berusaha untuk menyenangkan orang lain dan sering mengorbankan keinginan atau kebutuhannya sendiri.
Kepribadian people pleaser dapat terlihat dalam banyak cara. Seperti merasa sulit untuk menolak permintaan, terlalu mengambil pekerjaan ekstra, terlalu berkomitmen pada rencana, mengikuti hal-hal yang tidak disukai hanya untuk menghindari gesekan, dan masih banyak lainnya.
People pleaser cenderung akan merasakan beberapa hal ini, yakni tertekan pada komitmen yang mereka ambil, cemas untuk membela diri sendiri, dan terpaksa untuk bersikap ramah atau ceria setiap saat. Kalau kamu seperti itu sebaiknya lakukan cara ini untuk berhenti menjadi people pleaser menurut Science of People.
Baca Juga:

Tunda jawaban
Penting untuk people pleaser tidak segera memberikan jawaban saat ditanya. Kamu dapat membuat aturan diri sendiri bahwa jika seseorang meminta sesuatu, jawaban yang harus kamu berikan adalah 'aku akan menghubungimu nanti' atau 'aku akan mencoba mencocokkan dengan jadwal'. Langkah yang kamu lakukan hanya untuk mengulur waktu agar kamu memiliki ruang untuk memikirkan ulang dan menanggapi melalui pesan dengan penolakan yang sopan.
Metode lain yang bisa kamu coba adalah memberi jeda sedikit sebelum membuat keputusan. Menurut studi dari Universitas Columbia tahun 2014, menunjukkan bahwa otak manusia membutuhkan 50 hingga 100 milidetik untuk memusatkan perhatiannya pada informasi yang relevan dan memblokir semua gangguan.
Katakan tidak
Kadang sulit untuk mengatakan tidak pada permintaan orang lain. Kamu boleh kok memulai dengan ‘tidak’ dalam hal kecil. Selain mengatakan ‘tidak’, kamu dapat menawarkan alternatif untuk solusi yang memuaskan kamu dan lawan bicara. Salah satu contohnya seperti menolak teman kamu yang mengajak melakukan video call setiap hari. Kamu dapat belajar menolaknya dan menyarankan bagaimana jika dua hari sekali atau senyamannya kamu.
Studi dari Journal of Consumer Research tahun 2012 menemukan bahwa mengatakan ‘saya tidak’ alih-alih ‘saya tidak bisa’, memungkinkan seseorang dengan anggun keluar dari komitmen yang tidak diinginkan. Hasil studi tersebut mengatakan ‘saya tidak’ jauh lebih kuat daripada ‘saya tidak bisa’ karena seperti memberikan alasan dan mungkin memiliki ruang gerak.
Baca Juga:

Tujuan
Kamu akan lebih mudah untuk mengatakan tidak pada permintaan orang lain saat kamu tahu apa yang akan kamu tuju dalam hidup. Saat kamu jelas apa yang kamu tuju, kamu lebih mudah mengatakan tidak pada permintaan karena harus punya waktu untuk mencapai tujuan kamu. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu mencari tujuan kamu. Seperti di mana kamu ingin berada dalam waktu lima tahun ke depan? Apa yang kamu lakukan sekarang untuk mencapai titik itu?
Kurangi meminta maaf
Kamu tidak perlu merasa bersalah jika ada sesuatu yang lebih harus diprioritaskan. Meminta maaf jika kamu benar-benar melakukan kesalahan dan bukan karena kamu tidak melakukan sesuatu yang diharapkan orang lain. Menurut studi tahun 2014, pernyataan “maaf, itu rumit’ merupakan permintaan maaf yang mengandung penghindaran.
Jika kamu berhasil untuk berhenti menjadi people pleaser, kamu telah menciptakan kegembiraan dalam hidupmu. Berhenti untuk berusaha memenuhi kemauan orang lain dan memprioritaskan diri sendiri. (vca)
Baca Juga: