Menteri Bahlil Ingatkan SPBU Swasta Ikuti Aturan, Termasuk Urusan Kuota Impor BBM
Konferensi Pers Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Soal Impor BBM Nonsubsidi
Merahputih.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa meskipun pemerintah menghargai penanaman modal asing (PMA) di bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), semua badan usaha wajib mematuhi peraturan yang berlaku.
"Kami menghargai semua investasi yang ada, tetapi juga swasta harus mengikuti aturan yang ada," kata Bahlil setelah menghadiri Indonesia International Sustainability Forum, di Jakarta, Jumat.
Pernyataan ini muncul menanggapi isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang dialami beberapa SPBU swasta sejak pertengahan Agustus 2025 akibat masalah kuota impor.
Kelangkaan tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu iklim investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas), terutama di bagian hilir. Kekhawatiran ini semakin besar mengingat mayoritas saham SPBU swasta dimiliki oleh investor asing.
Namun, Bahlil menekankan bahwa apresiasi terhadap investasi tidak berarti perusahaan swasta mendapatkan kelonggaran penuh. Badan usaha pengelola SPBU swasta tetap harus mengikuti kebijakan pemerintah, termasuk dalam urusan kuota impor.
“Saya sampaikan sekali lagi, ya. Kuota impor itu sudah kami berikan 110 persen dibandingkan tahun 2024. Semuanya kami kasih, harusnya sudah paten sekali itu,” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu telah menerima kunjungan dari sejumlah badan usaha SPBU swasta di Kantor BKPM pada Selasa (7/10). Pertemuan tersebut membahas kepastian dan kelangsungan investasi mereka di Indonesia, khususnya terkait isu pembatasan kuota impor BBM non-subsidi.
Todotua memastikan bahwa pemerintah berkomitmen hadir untuk memberikan kepastian investasi kepada para pelaku usaha SPBU swasta di Indonesia.
“Negara wajib untuk memberikan kepastian investasi baik itu terhadap pelayanan perizinan regulasi kebijakan dan lain-lain," ujar Todotua.
Ia menambahkan, hal ini penting agar seluruh investasi di Indonesia tetap stabil, baik, dan bertumbuh, sehingga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Menteri Bahlil Ingatkan SPBU Swasta Ikuti Aturan, Termasuk Urusan Kuota Impor BBM
Menteri Bahli Putuskan Pakai B50, Indonesia Setop Impor Solar Mulai 2026

DPR Wanti-Wanti ESDM tak Impor Etanol, Pastikan Pasokan Domestik sebelum Jalankan E10

DPR Harap Program E10 Tak Memicu Keran Impor Etanol Besar-besaran

[HOAKS atau FAKTA]: Bahlil Menangis karena Dicopot Prabowo dari Kursi Menteri ESDM
![[HOAKS atau FAKTA]: Bahlil Menangis karena Dicopot Prabowo dari Kursi Menteri ESDM](https://img.merahputih.com/media/ff/69/60/ff6960399a669323506f2c6b0286ae13_182x135.png)
Tegaskan Pertalite Tak Dicampur Etanol, Pertamina: Isu yang Beredar Keliru

BBM Campur Etanol 10% Wajib 2026, Pertamina Minta Publik Jangan Percaya Narasi Miring yang Beredar

Pertamina Bantah Manfaatkan Kelangkaan BBM SPBU Swasta, Fokus Utama Stabilitas Harga dengan Mendorong Kerja Sama Impor Bersama Vivo dan APR.

Prabowo Setuju Mandatori Etanol 10 Persen, Ancaman Impor BBM Berkurang Drastis?

Puskep UI Jelaskan Alasan Etanol 3,5 Persen Tidak Berbahaya untuk Mesin, Klaim Penolakan SPBU Swasta Terkesan Berlebihan
