Berhenti Jadi People Pleaser, Hidup Lebih Gembira

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 06 Juni 2023
Berhenti Jadi People Pleaser, Hidup Lebih Gembira

Stop jadi people pleaser! (Pexels/Manny Rodriguez)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ORANG yang memiliki kepribadian people pleaser akan memiliki dorongan yang kuat untuk menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan dirinya sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa keinginan dan kebutuhan diri sendiri bukanlah sebuah prioritas. People pleaser berbeda dengan sifat-sifat kebaikan atau murah hati.

Dikutip dari Medical News Today, Danielle Wade, pekerja sosial bersertifikat dalam kesehatan mental, menuliskan bahwa people pleaser bukanlah istilah medis yang memiliki definisi klinisnya. Namun istilah ini menggambarkan seseorang yang secara konsisten berusaha untuk menyenangkan orang lain dan sering mengorbankan keinginan atau kebutuhannya sendiri.

Kepribadian people pleaser dapat terlihat dalam banyak cara. Seperti merasa sulit untuk menolak permintaan, terlalu mengambil pekerjaan ekstra, terlalu berkomitmen pada rencana, mengikuti hal-hal yang tidak disukai hanya untuk menghindari gesekan, dan masih banyak lainnya.

People pleaser cenderung akan merasakan beberapa hal ini, yakni tertekan pada komitmen yang mereka ambil, cemas untuk membela diri sendiri, dan terpaksa untuk bersikap ramah atau ceria setiap saat. Kalau kamu seperti itu sebaiknya lakukan cara ini untuk berhenti menjadi people pleaser menurut Science of People.

Baca Juga:

Kesehatan Mental yang Kerap Terabaikan

orang
People Pleaser sering mengorbankan keinginan atau kebutuhannya sendiri. (Pexels/SHVETS production)


Tunda jawaban


Penting untuk people pleaser tidak segera memberikan jawaban saat ditanya. Kamu dapat membuat aturan diri sendiri bahwa jika seseorang meminta sesuatu, jawaban yang harus kamu berikan adalah 'aku akan menghubungimu nanti' atau 'aku akan mencoba mencocokkan dengan jadwal'. Langkah yang kamu lakukan hanya untuk mengulur waktu agar kamu memiliki ruang untuk memikirkan ulang dan menanggapi melalui pesan dengan penolakan yang sopan.

Metode lain yang bisa kamu coba adalah memberi jeda sedikit sebelum membuat keputusan. Menurut studi dari Universitas Columbia tahun 2014, menunjukkan bahwa otak manusia membutuhkan 50 hingga 100 milidetik untuk memusatkan perhatiannya pada informasi yang relevan dan memblokir semua gangguan.

Katakan tidak


Kadang sulit untuk mengatakan tidak pada permintaan orang lain. Kamu boleh kok memulai dengan ‘tidak’ dalam hal kecil. Selain mengatakan ‘tidak’, kamu dapat menawarkan alternatif untuk solusi yang memuaskan kamu dan lawan bicara. Salah satu contohnya seperti menolak teman kamu yang mengajak melakukan video call setiap hari. Kamu dapat belajar menolaknya dan menyarankan bagaimana jika dua hari sekali atau senyamannya kamu.

Studi dari Journal of Consumer Research tahun 2012 menemukan bahwa mengatakan ‘saya tidak’ alih-alih ‘saya tidak bisa’, memungkinkan seseorang dengan anggun keluar dari komitmen yang tidak diinginkan. Hasil studi tersebut mengatakan ‘saya tidak’ jauh lebih kuat daripada ‘saya tidak bisa’ karena seperti memberikan alasan dan mungkin memiliki ruang gerak.

Baca Juga:

Seni Bantu Perbaiki Kesehatan Mental

orang
People pleaser sulit menolak permintaan orang lain. (Unsplash/Ismael Paramo)


Tujuan


Kamu akan lebih mudah untuk mengatakan tidak pada permintaan orang lain saat kamu tahu apa yang akan kamu tuju dalam hidup. Saat kamu jelas apa yang kamu tuju, kamu lebih mudah mengatakan tidak pada permintaan karena harus punya waktu untuk mencapai tujuan kamu. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu mencari tujuan kamu. Seperti di mana kamu ingin berada dalam waktu lima tahun ke depan? Apa yang kamu lakukan sekarang untuk mencapai titik itu?


Kurangi meminta maaf


Kamu tidak perlu merasa bersalah jika ada sesuatu yang lebih harus diprioritaskan. Meminta maaf jika kamu benar-benar melakukan kesalahan dan bukan karena kamu tidak melakukan sesuatu yang diharapkan orang lain. Menurut studi tahun 2014, pernyataan “maaf, itu rumit’ merupakan permintaan maaf yang mengandung penghindaran.

Jika kamu berhasil untuk berhenti menjadi people pleaser, kamu telah menciptakan kegembiraan dalam hidupmu. Berhenti untuk berusaha memenuhi kemauan orang lain dan memprioritaskan diri sendiri. (vca)

Baca Juga:

Pentingnya Bangun Diri untuk Kesehatan Mental

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan