Zoonosis, Penularan Sakit dari Hewan ke Manusia
Rabu, 01 Maret 2023 -
KEMENTRIAN Kesehatan RI anjurkan masyarakat untuk mewaspadai penularan flu burung ke manusia. Hal itu menyusul temuan kematian gadis berusia 11 tahun di Kamboja beberapa waktu ini imbas terinfeksi virus flu burung H5N1.
Virus ini mempunyai kecenderungan zoonosis dan berpotensi menyebar ke manusia.
Baca Juga:

Apakah itu Zoonosis?
Zoonosis adalah jenis penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Zoonosis bisa menular dari hewan liar, hewan ternak, maupun hewan peliharaan.
Mengutip laman Alodokter, zoonosis ini disinyalir dapat menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat karena hubungan yang dekat antara manusia dengan hewan, baik sebagai sumber pangan, hewan peliharaan, maupun penunjang kegiatan manusia.
Penyakit ini bisa saja menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, tidak sedikit pula yang dapat menimbulkan gejala serius dan berpotensi menyebabkan kematian.
Penularan melalui hewan
Ternyata terdapat banyak jenis hewan yang dapat menularkan penyakit zoonosis kepada manusia, diantaranya:
- Nyamuk, misalnya Aedes aegypti dan Anopheles
- Unggas dan burung, termasuk ayam dan bebek
- Serangga, seperti tungau dan kutu
- Hewan liar, misalnya kelelawar, monyet, dan tikus
- Hewan ternak, seperti sapi dan babi
- Hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing
- Hewan yang tinggal di air, seperti keong dan siput
Baca Juga:

Macam penyakit zoonosis
Masih melansir dari laman Alodokter, terdapat beberapa jenis penyakit yang tergolong sebagai penyakit zoonosis, yaitu:
- Anthraks
- Cacingan, misalnya infeksi cacing gelang (askariasis) dan cacing pita (taeniasis)
- Demam berdarah
- Malaria
- Kaki gajah atau filariasis
- Chikungunya
- Pes
- Infeksi bakteri Salmonella atau demam tifoid (tifus/tipes)
- Toksoplasmosis
- Flu burung
- Rabies
- Leptospirosis
- Cacar monyet
- Listeriosis
- Ebola
- Dermatofitosis, seperti tinea corporis, tinea capitis, atau tinea barbae
Penyakit-penyakit yang disebutkan di atas,masih sebagian dari sejumlah penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. Sebagai contoh, penyakit COVID-19 pun diduga berasal dari hewan liar, yaitu kelelawar.
Selain itu, virus nipah maupun virus Langya yang diprediksi dapat berpotensi menyebabkan situasi pandemi juga merupakan salah satu jenis virus yang bersifat zoonotik atau dapat menular melalui hewan.
Cara penularan
Penularan zoonosis dari hewan ke manusia bisa terjadi melalui berbagai cara, yaitu dengan kontak langsung dan kontak tidak langsung.
Dengan kontak langsung, zoonosis ini bisa menular ke manusia ketika bersentuhan atau kontak fisik secara langsung dengan hewan atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi penyakit. Cairan tersebut bisa berupa air liur, darah, urine, lendir, dan kotoran.
Apabila seseorang digigit atau dicakar hewan maka hal tersebut merupakan kontak langsung. Gigitan serangga, seperti kutu, tungau, dan nyamuk, juga dapat menjadi kontak langsung penularan penyakit zoonosis.
Kontak tidak langsung pada penyakit zoonosis juga bisa terjadi ketika seseorang menyentuh benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh hewan yang mengandung virus, kuman, atau parasit penyebab penyakit. Contohnya adalah air tangki akuarium, wadah makanan dan minuman, kandang, tanah, serta makanan hewan.
Selain itu, jika kamu mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi seperti susu yang tidak dipasteurisasi, daging atau telur yang kurang matang, serta buah dan sayuran mentah yang terkontaminasi. Hal tersebut dapat menjadi media penularan penyakit juga.
Makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit, baik pada manusia maupun hewan, termasuk pada hewan peliharaan. Penyakit zoonosis juga dapat terjadi ketika seseorang minum atau menggunakan air yang telah terkontaminasi kotoran, darah, atau urine dari hewan yang terinfeksi.
Pada dasarnya, penyakit zoonosis bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih umum terjadi di daerah yang sanitasinya buruk atau di daerah tropis. Atau, di mana hewan dan serangga penyebab penyakit zoonosis banyak ditemukan. Contohnya adalah nyamuk, yang lebih banyak ditemukan di daerah tropis dengan curah hujan tinggi, termasuk Indonesia.
Beberapa orang yang lebih berisiko terkena infeksi, termasuk bayi dan anak-anak, para lansia, wanita hamil, serta orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti pasien kanker, malnutrisi, atau ODHA.
Penyakit zoonosis memang mudah menular dari hewan ke manusia, tetapi kamu dapat melindungi diri dari penyakit ini dengan memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan. Juga menjaga kebersihan dan kebugaran tubuh. Apabila kamu sering kontak dengan hewan dan mengalami gejala-gejala penyakit zoonosis, maka sebaiknya kamu periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. (dgs)
Baca Juga:
Limbah Elektronik Mulai Mengancam Kesehatan dan Keselamatan Pemulung