Apa itu Diffuse Axonal Injury?
Diffuse axonal injury adalah penyebab paling umum dari koma. (Foto: Unsplash/Robina Weermeijer)
BERITA penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio terhadap anak kader GP Ansor, D, masih terus berlanjut. D yang masih terbaring di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan, didiagonisa mengalami Diffuse Axonal Injury.
Dikutip National Center for Biotechnology Information AS, diffuse axonal injury adalah jenis cedera otak traumatis yang diakibatkan oleh cedera tumpul pada otak. Di AS, cedera otak traumatis merupakan penyebab kematian dan kecacatan di kalangan anak-anak dan dewasa muda. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa ada lebih dari 1,5 juta kasus cedera otak traumatis yang dilaporkan setiap tahun di AS.
Cedera otak traumatis ini diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, dan berat berdasarkan skala koma Glasgow (GCS). Pasien cedera otak traumatis dengan GCS 13 sampai 15 tergolong ringan. Pasien dengan GCS sembilan hingga 12 dianggap memiliki cedera otak traumatis sedang, sedangkan pasien dengan GCS di bawah delapan diklasifikasikan memiliki cedera otak traumatis berat.
Baca juga:
Tumbukan pada otak dapat memengaruhi kemampuan berbagai bagian otak untuk berkomunikasi dengan bagian lain, yang dapat menyebabkan masalah neurologis, koma, gangguan jangka panjang, atau kematian.
Medical News Today menyebut bahwa diffuse axonal injury bisa terjadi ketika pukulan atau sentakan keras yang tibat-tiba ke kepala menyebabkan kerusakan pada otak. Diffuse axonal injury lebih sering terjadi pada kecelakaan traumatis yang menyebabkan otak berputar atau bergerak maju maupun mundur di dalam tengkorak. Jika kekuatan ini cukup kuat, dapat merusak akson dan menyebabkan interkoneksi saraf tidak berfungsi.
Diffuse axonal injury adalah penyebab paling umum dari koma, kecacatan, dan keadaan vegetatif persisten orang dengan cedera otak traumatis. Diffuse axonal injury umumnya memengaruhi area otak yang mengandung akson, yaitu materi putih lobus frontal, materi putih lobus temporal, corpus callosum, dan batak otak. Penyebab utama diffuse axonal injury meliputi kecelakaan kendaraan bermotor, kecelakaan terkait olahraga, kekerasan, jatuh yang tidak sengaja, dan sindrom bayi terguncang.
Baca Juga:
Mario Dandy, Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja Dikeluarkan dari Kampus
Beberapa gejala yang menyebabkan diffuse axonal injury yakni sakit kepala, mual atau muntah, mengantuk, kesulitan tidur, kehilangan keseimbangan, dan kebingungan.
Tindakan yang perlu dilakukan dalam diffuse axonal injury adalah mengurangi pembengkakan di dalam otak. Beberapa program pemulihan yang bisa dilakukan adalah terapi berbicara, terapi fisik, terapi rekreasi, pelatihan peralatan adaptif, dan penyuluhan. (and)
Baca Juga:
Wapres Dukung Menkeu Pecat Pejabat Pajak yang Berkeluarga Hedonis
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas