Zoonosis, Penularan Sakit dari Hewan ke Manusia

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 01 Maret 2023
Zoonosis, Penularan Sakit dari Hewan ke Manusia

Kemenkes RI anjurkan waspadai virus flu burung H5N1. Virus ini mempunyai kecenderungan zoonosis dan berpotensi menyebar ke manusia. (freepik/jcomp)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEMENTRIAN Kesehatan RI anjurkan masyarakat untuk mewaspadai penularan flu burung ke manusia. Hal itu menyusul temuan kematian gadis berusia 11 tahun di Kamboja beberapa waktu ini imbas terinfeksi virus flu burung H5N1.

Virus ini mempunyai kecenderungan zoonosis dan berpotensi menyebar ke manusia.

Baca Juga:

Cegah Hipertensi Sejak Dini

sakit
Zoonosis terjadi karena hubungan yang dekat antara manusia dengan hewan, termasuk nyamuk dapat menularkan penyakit zoonosis. (freepik/wirestock)

Apakah itu Zoonosis?


Zoonosis adalah jenis penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Zoonosis bisa menular dari hewan liar, hewan ternak, maupun hewan peliharaan.

Mengutip laman Alodokter, zoonosis ini disinyalir dapat menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat karena hubungan yang dekat antara manusia dengan hewan, baik sebagai sumber pangan, hewan peliharaan, maupun penunjang kegiatan manusia.

Penyakit ini bisa saja menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, tidak sedikit pula yang dapat menimbulkan gejala serius dan berpotensi menyebabkan kematian.

Penularan melalui hewan


Ternyata terdapat banyak jenis hewan yang dapat menularkan penyakit zoonosis kepada manusia, diantaranya:

- Nyamuk, misalnya Aedes aegypti dan Anopheles

- Unggas dan burung, termasuk ayam dan bebek

- Serangga, seperti tungau dan kutu

- Hewan liar, misalnya kelelawar, monyet, dan tikus

- Hewan ternak, seperti sapi dan babi

- Hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing

- Hewan yang tinggal di air, seperti keong dan siput

Baca Juga:

Apa itu Diffuse Axonal Injury?

sakit
Anak termasuk dalam golongan yang rentan terhadap penyakit. (freepik/pressphoto)

Macam penyakit zoonosis


Masih melansir dari laman Alodokter, terdapat beberapa jenis penyakit yang tergolong sebagai penyakit zoonosis, yaitu:

- Anthraks

- Cacingan, misalnya infeksi cacing gelang (askariasis) dan cacing pita (taeniasis)

- Demam berdarah

- Malaria

- Kaki gajah atau filariasis

- Chikungunya

- Pes

- Infeksi bakteri Salmonella atau demam tifoid (tifus/tipes)

- Toksoplasmosis

- Flu burung

- Rabies

- Leptospirosis

- Cacar monyet

- Listeriosis

- Ebola

- Dermatofitosis, seperti tinea corporis, tinea capitis, atau tinea barbae

Penyakit-penyakit yang disebutkan di atas,masih sebagian dari sejumlah penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. Sebagai contoh, penyakit COVID-19 pun diduga berasal dari hewan liar, yaitu kelelawar.

Selain itu, virus nipah maupun virus Langya yang diprediksi dapat berpotensi menyebabkan situasi pandemi juga merupakan salah satu jenis virus yang bersifat zoonotik atau dapat menular melalui hewan.

Cara penularan


Penularan zoonosis dari hewan ke manusia bisa terjadi melalui berbagai cara, yaitu dengan kontak langsung dan kontak tidak langsung.

Dengan kontak langsung, zoonosis ini bisa menular ke manusia ketika bersentuhan atau kontak fisik secara langsung dengan hewan atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi penyakit. Cairan tersebut bisa berupa air liur, darah, urine, lendir, dan kotoran.

Apabila seseorang digigit atau dicakar hewan maka hal tersebut merupakan kontak langsung. Gigitan serangga, seperti kutu, tungau, dan nyamuk, juga dapat menjadi kontak langsung penularan penyakit zoonosis.

Kontak tidak langsung pada penyakit zoonosis juga bisa terjadi ketika seseorang menyentuh benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh hewan yang mengandung virus, kuman, atau parasit penyebab penyakit. Contohnya adalah air tangki akuarium, wadah makanan dan minuman, kandang, tanah, serta makanan hewan.

Selain itu, jika kamu mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi seperti susu yang tidak dipasteurisasi, daging atau telur yang kurang matang, serta buah dan sayuran mentah yang terkontaminasi. Hal tersebut dapat menjadi media penularan penyakit juga.

Makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit, baik pada manusia maupun hewan, termasuk pada hewan peliharaan. Penyakit zoonosis juga dapat terjadi ketika seseorang minum atau menggunakan air yang telah terkontaminasi kotoran, darah, atau urine dari hewan yang terinfeksi.

Pada dasarnya, penyakit zoonosis bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih umum terjadi di daerah yang sanitasinya buruk atau di daerah tropis. Atau, di mana hewan dan serangga penyebab penyakit zoonosis banyak ditemukan. Contohnya adalah nyamuk, yang lebih banyak ditemukan di daerah tropis dengan curah hujan tinggi, termasuk Indonesia.

Beberapa orang yang lebih berisiko terkena infeksi, termasuk bayi dan anak-anak, para lansia, wanita hamil, serta orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti pasien kanker, malnutrisi, atau ODHA.

Penyakit zoonosis memang mudah menular dari hewan ke manusia, tetapi kamu dapat melindungi diri dari penyakit ini dengan memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan. Juga menjaga kebersihan dan kebugaran tubuh. Apabila kamu sering kontak dengan hewan dan mengalami gejala-gejala penyakit zoonosis, maka sebaiknya kamu periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. (dgs)

Baca Juga:

Limbah Elektronik Mulai Mengancam Kesehatan dan Keselamatan Pemulung

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan