Limbah Elektronik Mulai Mengancam Kesehatan dan Keselamatan Pemulung

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 25 Februari 2023
Limbah Elektronik Mulai Mengancam Kesehatan dan Keselamatan Pemulung

200 pemulung anak-anak berusia antara 6 sd 17 tahun berada pada level paling bawah di sistem limbah elektronik. (save the children)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAMPAH elektronik sejatinya merupakan peralatan yang tidak dapat digunakan lagi, tidak terpakai atau sudah tidak diminati lagi. Sehingga barang tersebut menjadi barang bekas dan perlu dibuang, dalam keadaan utuh ataupun tidak. Kini keberadaannya semakin mengkhawatirkan.

Menurut riset Save the Children, Circular Geniuses, total potensi limbah elektronik di Kota Makassar mencapai 5.651,2 Ton per tahun. Di Indonesia limbah elektronik mencapai 1,8 juta ton setiap tahun. Sayangnya hanya 10% yang dikelola dengan benar dan memiliki ijin secara resmi. Yang 90% dikelola oleh sektor informal baik individu maupun kelompok yang tidak memiliki ijin dan tidak terdaftar.

Baca Juga:

Para Perempuan Cantik Kumpulkan Limbah Kosmetik demi Bumi

limbah
Save the Children yang berjudul Circular Geniuses, total potensi limbah elektronik di Kota Makassar mencapai 5.651,2 ton per tahun. (save the chidren)

Ketentuan Peraturan UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan PP Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah elektronik di Indonesia termasuk dalam kategori limbah berbahaya dan membutuhkan izin khusus untuk menanganinya.

Laporan riset tersebut juga menyatakan bahwa di Kota Makassar, terdapat sekitar 200 pemulung anak-anak berusia antara 6 sampai dengan 17 tahun berada pada level paling bawah di sistem limbah elektronik yakni mengumpulkan limbah tersebut. Tak jarang dari mereka juga terlibat dalam proses pemilahan yang tidak aman seperti membakar plastik secara terbuka, membongkar komponen papan sirkuit dengan cara yang tidak aman, dan tidak dilengkapi peralatan keselamatan yang tepat.

Troy Pantouw dari organisasi sosial Save the Children mengemukakan faktor utama penyebab anak-anak terlibat dalam pengumpulan sampah di Makassar ialah karena alasan ekonomi. "Riset kami jelas memaparkan bahwa faktor ekonomi menjadi alasan utama orang tua memaksa anak-anak mereka bekerja sebagai pemulung. Hal ini menjadi lebih parah ketika anak-anak bekerja di sektor informal limbah elektronik karena hal itu tentu mengancam kesehatan dan keselamatan anak-anak," ungkapnya.

Hal ini dibenarkan dengan pernyataan Santi seorang pemulung berusia 13 tahun. “Saya tidak ingin menjadi pemulung, tetapi ibu memaksa kami untuk bekerja di TPA agar mendapatkan uang untuk sehari-hari. Seringkali saya ikut kakak mengumpulkan sampah. Saya berharap kita semua bisa bermain dan bersekolah secara normal seperti anak-anak lain,” ungkapnya.

Di Kota Makassar, tiga kecamatan yang memiliki limbah elektronik terbesar adalah Kecamatan Makassar, Mamajang, dan Mariso. Persentase jenis limbah pun beragam terbanyak meliputi televisi sebesar 100%, ponsel 99,7%, kipas 93,2%, penanak nasi 88,7%, setrika 93,2%, kulkas 89,2%, laptop 76,4% dan AC 49,5%. Masyarakat di Makassar mengelola limbah elektronik dengan cara 40% disimpan, 33% dijual, 20% diperbaiki, 4% dibuang, dan hanya 3% yang didaur ulang.

Sampah elektronik merupakan jenis sampah dengan pertumbuhan paling cepat di dunia, bahkan berpotensi menjadi sampah terbanyak kedua setelah limbah plastik dan tekstil. Limbah elektronik yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi polusi dan menghasilkan emisi, hingga berisiko mengganggu kesehatan masyarakat, termasuk anak-anak, baik anak-anak yang terpaksa bekerja sebagai pemulung, maupun yang hidup di bantaran TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Hal ini terjadi secara global.

Baca Juga:

Limbah Tekstil dan Fesyen Didaur Ulang Jadi Pakaian

limbah
Sebuah riset menyatakan bahwa sektor elektronik sirkular atau daur ulang sampah elektronik dapat menciptakan 75 ribu pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan. (save the children)

Tak hanya temuan masalah, riset limbah elektronik dan ekonomi berkelanjutan juga menyebutkan bahwa sektor elektronik sirkular atau daur ulang sampah elektronik dapat menciptakan 75 ribu pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan pada tahun 2030, di mana 91% berpotensi dikelola oleh perempuan dan berkontribusi pada transisi hijau yang lebih inklusif. Ada harapan dari pengelolaan limbah elektronik, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berkontribusi pada masa depan ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.

Save the Children mengapresiasi langkah korporasi yang berupaya melakukan transisi hijau dengan mengedepankan prinsip pemenuhan hak anak, salah satunya adalah penelitian Circular Geniuses yang dilakukan oleh Save the Children Indonesia dan Accenture.

Save the Children bekerja sama dengan Accenture telah melakukan pemetaan potensi dan masalah pengelolaan limbah elektronik di Makassar sejak akhir tahun 2022. Hal ini bertujuan mendukung keluarga pemulung dengan menjamin kesehatan dan keselamatan, meningkatkan keterampilan dan pendidikan keluarga untuk bangkit dari kemiskinan, dan menjamin pekerjaan yang lebih layak. Termasuk melindungi anak-anak dari terekspos oleh bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, berupaya memenuhi hak anak untuk memperoleh pendidikan yang layak serta akses kesehatan, dan perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan.

Proses pemetaan yang holistik masih berlangsung. Salah satu rangkaian kegiatan pemetaan ini adalah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Makassar dan para pemangku kebijakan, termasuk organisasi berbasis masyarakat dan pihak swasta yang terkait dalam pengelolaan sampah elektronik yang lebih aman di Kota Makassar.

“Kami menghargai dan berterimakasih atas upaya riset yang dilakukan oleh Save the Children Indonesia. Dari hasil riset ini, kami berharap kita dapat bersama-sama membangun sistem dan manajemen pengelolaan limbah elektronik yang lebih aman baik pada manusianya dan juga lingkungannya, serta kita dorong adanya ekosistem kemitraan dalam pengelolaan limbah elektronik ini,” jelas Ferdi Mochtar, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar. (dgs)

Baca Juga:

Uniknya Tas Rajut Dari Limbah Pakaian

#Kesehatan #Limbah #Limbah Elektronik
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai, Selidiki Dugaan Korupsi Ekspor Limbah Minyak Sawit
Kejaksaan Agung menggeledah kantor Bea Cukai, Rabu (22/10) lalu. Penggeledahan ini masih terkait dugaan korupsi ekspor limbah minyak sawit.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai, Selidiki Dugaan Korupsi Ekspor Limbah Minyak Sawit
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
2 Pemuda Lumajang Berhasil Olah Limbah MBG Jadi Produk Ramah Lingkungan, Buka Lapangan Kerja Baru
Dua pemuda asal Lumajang mengolah limbah MBG menjadi produk ramah lingkungan. Inovasi ini juga menciptakan lapangan kerja baru.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
2 Pemuda Lumajang Berhasil Olah Limbah MBG Jadi Produk Ramah Lingkungan, Buka Lapangan Kerja Baru
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan