3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction

3 Ekonom Terima Hadiah Nobel Bidang Ekonomi.(foto: Instagram @nobelprize)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — TIGA ekonom yang meneliti bidang creative destruction dianugerahi Hadiah Nobel, Senin (13/10). Joel Mokyr, Philippe Aghion, dan Peter Howitt meraih Hadiah Nobel Memorial bidang ekonomi atas penelitian mereka mengenai dampak inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan bagaimana teknologi baru menggantikan yang lama, sebuah konsep ekonomi kunci yang dikenal sebagai ‘kehancuran kreatif’.

Ketiga pemenang ini mewakili pendekatan yang berbeda, tapi saling melengkapi. Mokyr merupakan sejarawan ekonomi yang meneliti tren jangka panjang melalui sumber-sumber sejarah, sedangkan Howitt dan Aghion menggunakan pendekatan matematis untuk menjelaskan bagaimana creative destruction bekerja.

Mokyr, 79, ialah ekonom kelahiran Belanda yang berasal dari Northwestern University. Aghion, 69, dari College de France dan London School of Economics, dan Howitt, 79, kelahiran Kanada, dari Brown University.

Ketiga ekonom tersebut mendapat penghargaan karena berhasil menjelaskan dan mengukur lebih baik konsep creative destruction, yang menggambarkan proses ketika inovasi baru yang menguntungkan menggantikan dan menghancurkan teknologi atau bisnis lama. Konsep ini awalnya dipopulerkan ekonom Joseph Schumpeter dalam bukunya, Capitalism, Socialism and Democracy (1942).

Baca juga:

Penulis Hungaria Laszlo Krasznahorkai Raih Hadiah Nobel Sastra, Dianugerahi atas Karya yang Memikat dan Visioner



Komite Nobel menjelaskan Mokyr menunjukkan, agar inovasi dapat terus berkelanjutan, kita tidak hanya perlu tahu bahwa sesuatu dapat bekerja, tetapi juga harus memiliki penjelasan ilmiah mengapa hal itu bisa berhasil. Sementara itu, Aghion dan Howitt meneliti mekanisme di balik pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, termasuk dalam artikel pada 1992 saat mereka membangun model matematis untuk creative destruction.

Aghion juga berperan penting dalam merancang program ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron saat kampanye Pemilu 2017. Baru-baru ini, ia turut memimpin Komisi Kecerdasan Buatan (AI) yang pada 2024 menyerahkan laporan berisi 25 rekomendasi untuk menjadikan Prancis sebagai kekuatan utama di bidang AI.

“Penelitian para penerima penghargaan menunjukkan pertumbuhan ekonomi tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang pasti. Kita harus menjaga mekanisme yang menopang creative destruction, agar tidak jatuh ke dalam stagnasi,” kata Ketua Komite Hadiah Nobel Ekonomi John Hassler, dikutip BBC.

Setengah dari hadiah sebesar 11 juta krona Swedia (sekitar Rp 1,8 miliar) diberikan kepada Mokyr, sedangkan sisanya dibagi antara Aghion dan Howitt. Para pemenang juga menerima medali emas 18 karat dan piagam kehormatan. Hadiah Nobel bidang ekonomi secara resmi bernama Bank of Sweden Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel. Penghargaan ini dibuat bank sentral Swedia pada 1968 sebagai penghormatan bagi Alfred Nobel, pengusaha dan ilmuwan abad ke-19 yang menciptakan dinamit dan mendirikan lima Hadiah Nobel asli.

Sejak saat itu, penghargaan ini telah diberikan 57 kali kepada total 99 penerima, hanya tiga di antaranya perempuan. Meskipun secara teknis bukan bagian dari lima Hadiah Nobel asli, Hadiah Nobel Ekonomi tetap diumumkan dan diberikan bersamaan dengan penghargaan lainnya setiap 10 Desember, bertepatan dengan hari wafat Alfred Nobel pada 1896.

Pengumuman pemenang Hadiah Nobel lainnya minggu lalu meliputi bidang kedokteran, fisika, kimia, sastra, dan perdamaian.(dwi)

Baca juga:

Pemimpin Oposisi Venezuela Maria Corina Machado Raih Hadiah Nobel Perdamaian

#Hadiah Nobel #Hadiah Nobel Ekonomi #Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction
Joel Mokyr, Philippe Aghion, dan Peter Howitt meraih Hadiah Nobel Memorial bidang ekonomi atas penelitian mereka mengenai dampak inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction
Indonesia
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Purbaya meyakini bahwa arah perekonomian sudah lebih baik. Saat momentum pertumbuhan terjadi, maka pemerintah akan terus menjaga untuk tahun-tahun berikutnya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Dunia
Kontroversi Maria Machado Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Dikecam atas Dukungannya ke Israel
Maria Corina Machado dianugerahi Nobel Perdamaian 2025 atas perjuangan demokrasi di Venezuela. Namun, dukungannya terhadap Israel dan seruan intervensi asing memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk CAIR dan politisi Norwegia.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Kontroversi Maria Machado Pemenang Nobel Perdamaian 2025, Dikecam atas Dukungannya ke Israel
Dunia
Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
Trump sudah lama secara terbuka menyatakan keinginannya untuk memenangi penghargaan tersebut, bahkan mengklaim telah mengakhiri sejumlah konflik global.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
  Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
Dunia
Penulis Hungaria Laszlo Krasznahorkai Raih Hadiah Nobel Sastra, Dianugerahi atas Karya yang Memikat dan Visioner
Pengumuman kemenangan Krasznahorkai atas Hadiah Nobel Sastra dilakukan, Kamis (9/10).
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Penulis Hungaria Laszlo Krasznahorkai Raih Hadiah Nobel Sastra, Dianugerahi atas Karya yang Memikat dan Visioner
Dunia
Pemimpin Oposisi Venezuela Maria Corina Machado Raih Hadiah Nobel Perdamaian
Machado, 58, yang sebagian besar tahun lalu hidup dalam persembunyian, diakui atas perjuangannya untuk mewujudkan transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
  Pemimpin Oposisi Venezuela Maria Corina Machado Raih Hadiah Nobel Perdamaian
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa ekonomi Indonesia bisa melebihi AS jika Jokowi jadi presiden lagi. Apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Indonesia
Jadi Idola Baru, Menkeu Purbaya Kaget saat Ditanya Rencana Jadi Cawapres
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, kaget saat ditanya wartawan soal rencana menjadi cawapres di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Jadi Idola Baru, Menkeu Purbaya Kaget saat Ditanya Rencana Jadi Cawapres
Indonesia
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat menegaskan pentingnya pengawasan dan kolaborasi antara pemerintah dan DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Bagikan