Tekanan Darah Tinggi? 3 Hal Ini Bisa Selamatkan Hidupmu
Selasa, 29 Desember 2020 -
TEKANAN darah tinggi atau hipertensi disebut silent killer, karena meskipun biasanya tidak menimbulkan gejala, kondisi ini berdampak buruk pada kesehatan kita. Berdasarkan data Riskesdas 2018, diperkirakan ada lebih dari 63 juta orang Indonesia yang menderita hipertensi dan lebih dari 427 ribu orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Hipertensi menjadi salah satu penyebab utama dari dua penyakit yang paling ditakuti: serangan jantung dan stroke, serta meningkatkan risiko demensia dan gagal ginjal. Angka-angka tersebut menakutkan, tetapi ada sesuatu yang lebih mengkhawatirkan. Hampir semua kematian, penyakit, dan kecacatan yang disebabkan tekanan darah tinggi dapat dicegah. Sayangnya pencegahan itu tidak dilakukan.
Baca juga:
"Sebagai seorang ahli jantung, saya pikir ini tidak dapat diterima, jadi saya telah menemukan tiga hal terpenting yang saya ingin semua pasien saya ketahui tentang menurunkan tekanan darah dan mungkin menyelamatkan nyawa mereka," tulis R. Todd Hurst, MD, FACC, FASE, seorang kardiolog dan Direktur Center for Cardiovascular Health di Banner, AS.
Seperti diberitakan webMD (28/12), gerakan Surgeon General’s Call To Action To Control Hypertension mencatat, hanya 1 dari 4 orang dengan tekanan darah tinggi yang dapat mengendalikan dengan melakukan tiga hal berikut.
1. Ketahui Angka Tekanan Darahmu

Jika memungkinkan, periksa tekanan darah di rumah. Ada alat potable yang praktis untuk mengecek tekanan darah secara otomastis. Meskipun sangat kamu ingin mengandalkan tekanan darah dari kunjungan dokter, kenyataannya kalau tidak dicek secara teratur, tekanan darah ini cenderung tidak akurat. Sangat penting untuk duduk diam selama 5 menit sebelum melakukannya.
Bila dicatat secara rutin, kamu menjadi yang paling paham dengan tekanan darah sendiri dan dapat membantu dokter dalam pilihan pengobatan terbaik. Bicaralah dengan dokter tentang seberapa sering untuk memeriksa tekanan darah dan kapan waktu idealnya. Jangan lupa kosongkan kandung kemih sebelumnya, dan tunggu setidaknya 30 menit setelah berolahraga, merokok, atau minum kafein.
2. Hindari Penyebab Hipertensi

Jika keran dapur bocor dan terus mengalir, kamu tidak akan memperlakukannya dengan hanya membawa pel. Kamu akan mematikan aliran pompa air. Logika yang sama berlaku saat mengatasi hipertensi. Jika kamu mengetahui penyebabnya, pengobatan terbaik adalah menghindarinya.
Penyebab umum tekanan darah tinggi meliputi:
- Gaya hidup sedentari
Hanya dengan meningkatkan aktivitas gerak sederhana dapat menurunkan tekanan darah dan meminimalkan pengobatan.
Baca juga:
- Konsumsi makanan olahan
Makanan seperti sosis, nugget, makanan dalam kaleng, semua itu biasanya tinggi natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah.
- Berat badan yang tidak sehat
Kehilangan 5 persen hingga 10 persen dari berat badanmu dapat menurunkan tekanan darah sebanyak atau lebih dari obat apa pun
- Alkohol berlebihan
Lebih dari satu gelas minuman per hari dapat meningkatkan tekanan darah
- Sleep apnea atau gangguan tidur yang tidak diobati
Para ahli memperkirakan 30 persen hingga 50 persen orang dengan tekanan darah tinggi mengalami sleep apnea, sebagian besar tidak diobati. Jika kamu mendengkur, tidak bangun dengan perasaan segar dan cukup istirahat, atau pasanganmu memperhatikan bahwa kamu berhenti bernapas secara berkala saat tidur, tanyakan kepada dokter apakah harus memeriksakan gangguan tidur.
Aldosteronisme primer - Ini adalah masalah hormon yang dulunya dianggap sangat jarang, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal itu relatif umum. Jika tekanan darah tidak terkontrol dengan baik pada beberapa obat, tanyakan kepada dokter apakah kadar aldosteron tinggi bisa menjadi penyebabnya.
Bicaralah dengan dokter tentang apa yang mungkin menyebabkan tekanan darah tinggi. Genetika memang penting, tetapi para ahli memperkirakan setengah atau lebih tekanan darah tinggi disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat kita kendalikan.
3. Minum Obat yang Diresepkan Dokter

Tidak ada yang suka minum obat. Kita pun harus selektif tentang obat apa pun yang dikonsumsi (termasuk suplemen) dan mengetahui manfaat serta risikonya. Namun, jika kamu tahu tekanan darah secara teratur di atas 130/80 (bahkan setelah melakukan semua yang bisa untuk mengobati penyebab tekanan darah tinggi), tidak minum obat membuatmu berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, dan kematian mendadak.
Obat tekanan darah lini pertama efektif, murah, dan memiliki risiko rendah untuk efek samping. Sangat penting untuk bekerja sama dengan dokter untuk berstrategi mengobati tekanan darah dan mengontrolnya.
Meskipun tekanan darah tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala, pengaruhnya terhadap kesehatanmu berpotensi merusak. Tetapi kamu memiliki kendali lebih dari yang mungkin disadari untuk menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian mendadak. Dengan mengikuti tiga langkah di atas, kamu berada di jalur yang tepat untuk mengontrol tekanan darah. (Aru)
Baca juga: