Perubahan Iklim makin Nyata, Gen Z dan Alpha Paling Terdampak

Jumat, 23 Agustus 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - PERUBAHAN iklim makin nyata. Dampaknya pun kian meluas. Hal itu terlihat dari berbagai peristiwa alam terkait dengan iklim, dari suhu udara yang lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, hingga maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia.

Namun, generasi Z dan Alpha ialah yang paling terdampak fenomena perubahan iklim ini. Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam keterangan resmi Festival Aksi Iklim dan Workshop Iklim Terapan, seperti dilansir ANTARA.

Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk melakukan aksi-aksi nyata dalam pencegahan perubahan iklim. Tak hanya generasi Z dan Alpha, tapi semua generasi harus berkolaborasi untuk menahan laju perubahan iklim.

"Generasi Z dan Alpha akan menjadi generasi yang paling merasakan dampak dari perubahan iklim. Karenanya, saya yakin anak-anak muda yang jumlahnya mendominasi penduduk Indonesia bisa memberikan dampak signifikan terhadap aksi perubahan iklim," ujar Dwikorita.

Baca juga:

Perubahan Iklim Yang Memburuk Ganggu Kondisi Perdagangan


Ia mengatakan perubahan iklim global bukanlah kabar bohong (hoaks) dan prediksi untuk masa depan, melainkan realitas yang di hadapi miliaran jiwa penduduk bumi. Lebih lanjut, ia membuka data Badan Meteorologi Dunia (WMO) yang menyatakan tahun 2023 sebagai tahun terpanas sepanjang pengamatan instrumental. Anomali suhu rata-rata global itu mencapai 1,45 derajat celsius di atas zaman pra industri.

Angka itu nyaris menyentuh batas yang disepakati dalam Paris Agreement pada 2015. Kesepakatan itu menyeru kepada dunia untuk menahan laju pemanasan global pada angka 1,5 derajat celsius. Pada 2023, rekor suhu global harian baru menyentuh rekor. Berbagai bencana heat wave ekstrem terjadi di berbagai kawasan di Asia dan Eropa.

Dwikorita mengungkapkan BMKG memproyeksi suhu udara di Indonesia akan melompat naik hingga 3,5 derajat celsius jika dibandingkan dengan zaman praindustri di 2100. Hal itu bisa terjadi apabila aksi mitigasi iklim gagal dilakukan.

"Sementara itu, WMO menyebut bahwa pada 2050, dalam skenario terburuk, negara-negara di dunia akan menghadapi tidak hanya bencana hidrometeorologi, tapi juga kelangkaan air yang berakibat pada krisis pangan. Jika melihat tahun tersebut, dapat dipastikan bahwa Generasi Z dan Alpha lah yang akan paling merasakan," tegasnya.(*)

Baca juga:

WHO Sebut Wabah Kolera di Dunia Terkait dengan Perubahan Iklim


Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan