Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Gelar Festival Ekonomi Sirkular Terbesar di Indonesia


Gelaran Festival Ekonomi Sirkular (FES) 2024 Pemprov DKI Jakarta. (Foto: tangkapan layar video Berita Jakarta)
MerahPutih.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta kembali menyelenggarakan Festival Ekonomi Sirkular (FES) untuk kedua kalinya.
Gelaran ini berlangsung pada 17 dan 18 Juli 2024 di Taman Menteng, Jakarta Pusat, yang diisi oleh berbagai elemen dalam ekosistem ekonomi sirkular seperti pegiat Biokonversi Maggot BSF, Bank Sampah, Kompos, Ecoenzyme, UMKM Hijau, Kelompok Tani Perkotaan, startup pengelolaan sampah, offtaker, hingga lembaga keuangan.
FES 2024 diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam mempromosikan dan mengimplementasikan ekonomi sirkular di Jakarta.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang edukasi dan pameran, tetapi juga platform untuk membangun jaringan dan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam ekonomi sirkular.
Baca juga:
Dinas LH DKI Awasi 68 Cerobong Industri untuk Tangani Polusi Udara
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan bahwa Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular 2025-2045 dari Bappenas menyebutkan ekonomi sirkular merupakan konsep penting dalam tatanan kebijakan nasional yang bertujuan untuk mengurangi limbah, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan menciptakan nilai tambah dalam setiap tahap siklus hidup produk.
Asep menambahkan, konsep ekonomi sirkular ini akan diadopsi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Daerah Khusus Jakarta,
"Penerapan ekonomi sirkular di Indonesia diarahkan untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, melalui inovasi dan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat," ujar Asep di Jakarta, Kamia (18/7).
Baca juga:
Strategi Baru Dinas LH Kumpulkan Data Sumber Polusi Jakarta
Ia pun mengungkapkan bahwa di tahun kedua ini, cakupan informasi dan pengaruh ekonomi sirkular telah meluas ke seluruh segmen masyarakat, tidak hanya kepada praktisi lingkungan tetapi juga kepada industri hotel, restoran, pasar, apartemen, influencer, hingga generasi muda.
"Kami ingin memastikan bahwa ekonomi sirkular bukan hanya menjadi konsep di kalangan terbatas, tetapi juga dipahami dan diadopsi oleh seluruh masyarakat Jakarta," jelas Asep.
Baca juga:
Petugas Lingkungan Hidup Kota Penyangga Jakarta Bakal Dapat Pelatihan Uji Emisi
Selain itu, pihaknya juga akan mendorong para pelaku usaha di Jakarta untuk mengarah pada model ekonomi yang lebih berkelanjutan dan sirkular.
"Kami siap memfasilitasi para pelaku usaha jika ingin beralih ke model ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan. Ini sesuai dengan peta jalan dan rencana aksi nasional ekonomi sirkular di Indonesia, di mana Jakarta bertekad berperan sebagai pionir," tutup Asep. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemprov DKI Bersihkan 18,72 Ton Sampah dari Demo di Sekitar Gedung DPR

Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan

Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta

Simulasi Penanganan Busa di KBT Bikin Geger! Penyebabnya Ternyata Berasal dari Hal Sepele di Rumah

3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan

Limbah Mandi hingga Cuci masih Cemari Sungai Jakarta

12 Kendaraan Berat tak Lulus Uji Emisi, Didenda hingga Rp 8 Juta

Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos

7 Kendaraan Berat Terkena Tipiring Uji Emisi di Daan Mogot

Pemprov DKI Klaim Jumlah Sungai Tercemar Berat di Jakarta Turun Signifikan
