#AllEyesOnPapua Seruan Jaga Lingkungan Papua

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 Juni 2024
#AllEyesOnPapua Seruan Jaga Lingkungan Papua

#AllEyesOnPapua

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Seruan All Eyes on Papua ramai jadi perbincana jagat sosial media Indonesia lantaran tergesernya ruang lingkung kehidupan masyarakat adat Papua.

Belum lama ini, ada aksi Masyarakat adat Papua di Jakarta untuk menyampaikan keluh kesahnya terhadap krisis yang terjadi di Papua.

Dalam unggahan tagar #AllEyesOnPapua, tertaut video masyarakat adat tersebut menyampaikan keluh kesahnya.

Diketahui masyarakat adat tersebut bernama Hendrikus Woro, ia dari suku Awyu mengatakan bahwa aktivitas perusahan perkebunan menggeser lingkungan hidupnya.

Baca juga:

Viral! Ramai Poster All Eyes on Papua di Medsos, Apa yang Terjadi?

"Di tempat kami itu terancam adanya perusahaan atau investasi perkebunan kelapa sawit. Padahal ini adalah pelanggaran HAM,” katanya dalam video yang diunggah @machigyu, https://x.com/machigyu/status/1796364556375380201

Tak hanya itu, Hendrikus Woro mengatakan kalau masyarakat adat adalah korban dari pelanggaran HAM dari aktivitas perusahaan yang ada.

"Kami ini adalah korban dari pelanggaran HAM. Ini hak kami, hak mutlak,” ucapnya.

Pada kesempatan lain, perempuan dari suku Awyu juga menyuarakan kondisi Papua. Perempuan tersebut bernama Rikarda Maa. Ia tampak mengenakan rok rumbai baju adat khas Papua itu mengatakan tentang lingkungan hidupnya yang tergeser karena aktivitas bisnis perusahaan. Meraka merasa terancam.

Baca juga:

Kerawanan Pilkada 2024 di Papua, Mulai dari Politik Uang hingga Netralitas ASN

”Kami Perempuan, para perempuan yang ada di seluruh tanah Papua, kami semua merasa sangat terancam. Saya tidak punya sumber kehidupan yang lain, sebab saya hidup dari tempat saya dari tanah saya, dari alam saya, dari alam di sana. Dari Hutan itu yang saya hidup dari situ,” ucapnya.

Ia menegaskan tanahnya tidak boleh dirampas atau diambil oleh perusahaan. Bahwa negara telah melakukan pengabaian terhadap masyarakat adat.

"Pengabaian negara terhadap kami maka terlihat jelas. Dalam kasus-kasus pengambilalihan dan eksploitasi kekayaan alam terlihat jelas," katanya.

Ia mengaskan, kalau masyarakatnya tidak membutuhkan uang untuk hidup. Masyarakat adat kata Hendrikus hanya membutuhkan ruang hidup masyarakat adat terjaga tanpa ada gangguan.

”Kami tidak mau hidup dengan uang, kami mau hidup tanpa uang. Kami tanpa uang pun hidup tahun-tahun di hutan. Saya tidak pusing uang, saya bisa hidup,” katanya.

Netizen Indonesia pun turut menyampaikan pendapatnya, dengan berkomentar jaga hutan papua. Mereka kompak merasakan mirisnya perlindungan masyarakat adat.

“LINDUNGI HUTAN PAPUA LINDUNGI HUTAN PAPUA LINDUNGI HUTAN PAPUA LINDUNGI HUTAN PAPUA LINDUNGI HUTAN PAPUA LINDUNGI HUTAN PAPUA LINDUNGI HUTAN PAPUA LINDUNGI HUTAN PAPUA LINDUNGI HUTAN PAPUA LINDUNGI HUTAN PAPUA #LindungiHutanPapua #LindungiHutanPapua @MahkamahAgung @DPR_RI,” tulis akun @7BlackStar_.

#Papua #Peduli Lingkungan #Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Pelaku Pratu TB sempat melarikan diri dengan menggunakan kendaraan dengan nomor polisi PA 1709 AV.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Indonesia
Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Mobil dinas Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu turut menjadi korban pengerusakan massa dalam aksi penolakan pemindahan Tapol yang berujung ricuh di Kota Sorong
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
 Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Indonesia
Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari
Empat tapol yang dipindahkan merupakan anggota Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) ke Makasar.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari
Indonesia
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan
Usai rekonstruksi, tersangka Suplianus Bagau kembali diamankan ke Rutan Polres Nabire.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan
Indonesia
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Pesawat Aviasi Puncak PK-PPI jenis Grand Caravan kehilangan kendali sesaat setelah mendarat, lalu menabrak Pos Pasgat TNI-AU di ujung landas pacu Bandara Aminggaru, Ilaga.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Indonesia
Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap
Penangkapan ini berkaitan dengan kasus pembunuhan terhadap Brigpol Arif Maulana dan Bripda Nelson Runaki di Nabire.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Indonesia
PSU Pilkada Papua, Pj Gubernur-Polisi Diduga Lakukan Intervensi
Sebelumnya, masyarakat adat dari berbagai wilayah di Tanah Tabi menggeruduk Kantor Gubernur Papua, di Jalan Soa Siu Dok II Jayapura, Senin (11/8) siang menuntut netralitas ASN dan Polri.
Frengky Aruan - Selasa, 12 Agustus 2025
PSU Pilkada Papua, Pj Gubernur-Polisi Diduga Lakukan Intervensi
Indonesia
Cium Eskalasi Kecurangan Hasil PSU Pilkada Papua, PDIP: Jangan Intervensi Kehendak Rakyat
Ketua DPP PDIP Bidang Hukum dan Advokasi Ronny Talapessy mengatakan, semua pihak yang berkontestasi harus menerima hasil PSU secara adil dan jujur, tanpa melakukan tindakan yang mencederai hak politik masyarakat.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
Cium Eskalasi Kecurangan Hasil PSU Pilkada Papua, PDIP: Jangan Intervensi Kehendak Rakyat
Bagikan