Penelitian Terbaru Bantah Manfaat Kesehatan dari Minum Sedikit Alkohol

Rabu, 24 April 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Minum alkohol sesekali dianggap dampak baik bagi kesehatan. Namun, penelitian terbaru membantah anggapan lama ini.

Rachel Visontay, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Sydney, menemukan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit hingga sedang tidak punya efek bagus pada kesehatan, seperti yang diperkirakan sebelumnya.

"Ini berarti bahwa pedoman yang ada saat ini mengenai penggunaan alkohol mungkin 'secara substansial tidak berdasar'," tulis laporan studi tersebut, sebagaimana diwartakan newsweek.com (24/4).

Baca juga:

'Blackout' Habis Pesta Ternyata Bukan Karena Kebanyakan Alkohol, Melainkan Bagaimana Cara Minumnya

Anggur merah, misalnya, sebelumnya dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, demensia, diabetes tipe 2, dan depresi. Ini karena antioksidannya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa minum alkohol dalam jumlah sedikit hingga sedang memberikan perlindungan terhadap penyakit, sementara mereka yang tidak minum sama sekali memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi. Peminum berat selalu mempunyai risiko lebih besar.

Pendekatan ini telah diintegrasikan ke dalam panduan konsumsi alkohol. Namun, apa yang disebut model "kurva J" ini mungkin lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat.

Penelitian terbaru dari para ilmuwan Australia berfokus pada penggunaan metode yang lebih unik untuk melihat bagaimana alkohol memengaruhi risiko penyakit.

Baca juga:

Baiknya Hindari Obat Kumur yang Mengandung Alkohol

Analisis terhadap alkohol yang dipadukan dengan tingkat kematian pada pria juga menemukan bahwa tidak ada manfaat kesehatan dari minum sedikit alkohol.

Pedoman “kurva J” yang ada saat ini dapat berubah secara drastis jika temuan baru ini diterapkan. Misalnya, jumlah minuman yang direkomendasikan dan dikaitkan dengan risiko minimal di Australia sebenarnya bisa turun dari 10 menjadi hanya 2 setengah per minggu.

Namun penulis mencatat hal ini mungkin berbeda untuk individu tertentu tergantung pada faktor risiko mereka sendiri. (dru)

Baca juga:

Allodynia, Kondisi Ketika Seseorang Berhenti Konsumsi Alkohol

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan