Sains

Penelitian Terbaru Bantah Manfaat Kesehatan dari Minum Sedikit Alkohol

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 24 April 2024
Penelitian Terbaru Bantah Manfaat Kesehatan dari Minum Sedikit Alkohol

Konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit hingga sedang tidak punya efek bagus pada kesehatan, seperti yang diperkirakan sebelumnya. (Foto: Unsplash/Andres)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Minum alkohol sesekali dianggap dampak baik bagi kesehatan. Namun, penelitian terbaru membantah anggapan lama ini.

Rachel Visontay, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Sydney, menemukan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit hingga sedang tidak punya efek bagus pada kesehatan, seperti yang diperkirakan sebelumnya.

"Ini berarti bahwa pedoman yang ada saat ini mengenai penggunaan alkohol mungkin 'secara substansial tidak berdasar'," tulis laporan studi tersebut, sebagaimana diwartakan newsweek.com (24/4).

Baca juga:

'Blackout' Habis Pesta Ternyata Bukan Karena Kebanyakan Alkohol, Melainkan Bagaimana Cara Minumnya

Anggur merah, misalnya, sebelumnya dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, demensia, diabetes tipe 2, dan depresi. Ini karena antioksidannya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa minum alkohol dalam jumlah sedikit hingga sedang memberikan perlindungan terhadap penyakit, sementara mereka yang tidak minum sama sekali memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi. Peminum berat selalu mempunyai risiko lebih besar.

Pendekatan ini telah diintegrasikan ke dalam panduan konsumsi alkohol. Namun, apa yang disebut model "kurva J" ini mungkin lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat.

Penelitian terbaru dari para ilmuwan Australia berfokus pada penggunaan metode yang lebih unik untuk melihat bagaimana alkohol memengaruhi risiko penyakit.

Baca juga:

Baiknya Hindari Obat Kumur yang Mengandung Alkohol

Analisis terhadap alkohol yang dipadukan dengan tingkat kematian pada pria juga menemukan bahwa tidak ada manfaat kesehatan dari minum sedikit alkohol.

Pedoman “kurva J” yang ada saat ini dapat berubah secara drastis jika temuan baru ini diterapkan. Misalnya, jumlah minuman yang direkomendasikan dan dikaitkan dengan risiko minimal di Australia sebenarnya bisa turun dari 10 menjadi hanya 2 setengah per minggu.

Namun penulis mencatat hal ini mungkin berbeda untuk individu tertentu tergantung pada faktor risiko mereka sendiri. (dru)

Baca juga:

Allodynia, Kondisi Ketika Seseorang Berhenti Konsumsi Alkohol

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan