Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna

Warna 'olo' hanya bisa dilihat dengan bantuan laser canggih! (Foto: Pexels/Alexander Grey)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Para ilmuwan baru saja mengumumkan penemuan warna baru bernama 'olo'. Namun, warna ini hanya bisa dilihat dengan bantuan laser canggih!

Hanya lima orang di dunia yang pernah menyaksikannya secara langsung. <ereka menggambarkannya sebagai nuansa biru-hijau super pekat yang "melampaui batas penglihatan manusia".

Teknik revolusioner bernama Oz Vision System menjadi kuncinya.

Terinspirasi dari kacamata hijau di film Wizard of Oz, metode ini menggunakan laser yang digetarkan secara presisi (sekitar beberapa mikron) untuk membuka 'pintu' persepsi warna baru.

Hasilnya? Partisipan penelitian bisa melihat warna-warna pelangi yang belum pernah ada, bahkan gambar seperti 'garis merah menyala' atau 'titik berputar di atas latar olo'.

Profesor Ren Ng, insinyur listrik UC Berkeley yang terlibat dalam eksperimen, mengaku terkejut.

"Kami sudah memprediksi ini akan jadi sinyal warna baru, tapi tak tahu bagaimana otak merespons. Hasilnya bikin terpana! Warnanya sangat pekat," kata Ren seperti dikutip oleh independent.co.uk (20/4).

Baca juga:

Ilmuwan Berhasil Rekam Video Cumi Raksasa di Laut Dalam, Bentuknya Transparan dan saat Masih Kecil Berukuran 30 Sentimeter

Prof. Ng, salah satu dari lima orang yang melihat olo, menggambarkan warna 'olo' lebih intens dari warna apa pun di dunia nyata.

"Bayangkan seumur hidup kamu hanya lihat merah muda pastel, lalu tiba-tiba melihat ‘merah’ paling terang yang belum pernah ada sebelumnya!"

Namun, penemuan ini menuai kontroversi. John Barbur, ahli penglihatan dari City St George’s, London, menyanggahnya.

"Ini bukan warna baru. Hanya hijau super pekat yang diproduksi dengan menstimulasi kerucut M di retina."

Kerucut M di Retina itu kayak "sensor hijau" di mata. Fungsinya, menangkap cahaya warna hijau (gelombang sedang) buat bantu kita lihat dunia warna-warni.

Analogi sederhananya, kerucut M itu kayak filter Instagram khusus hijau yang bikin foto jadi lebih hidup. Tanpa filter itu, warnanya bakal flat!

Meski teknologi Oz berpotensi membantu buta warna atau model penyakit, James Fong, peneliti utama, mengaku pesimistis.

"Metode kami pakai laser dan optik khusus. Tidak mungkin masuk ke smartphone atau TV dalam waktu dekat."

Jadi, untuk saat ini, 'olo' tetap jadi rahasia ilmiah yang hanya dinikmati segelintir orang terpilih! (dru)

Baca juga:

Gini nih Cara Ilmuwan Memancarkan Lagu ‘Home Sweet Home’ Milik G-DRAGON di Angkasa Luar

#Sains #Warna #Ilmu Pengetahuan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Apa itu Standing Flower Duka Cita? ini Jenis Bunga dan Cara Memilihnya sesuai Peristiwa
Apa itu standing flower duka cita? Berikut ini adalah jenis bunga dan cara memilihnya sesuai peristiwa.
Soffi Amira - Minggu, 03 Agustus 2025
Apa itu Standing Flower Duka Cita? ini Jenis Bunga dan Cara Memilihnya sesuai Peristiwa
Bagikan