Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Perubahan iklim mengancam kehidupan serangga.(foto: pexels-fotios-photos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — PERUBAHAN dalam fenomena El Nino membawa dampak pada keanekaragaman hayati. Sebuah studi internasional yang melibatkan sejumlah peneliti Australia mengaitkan fenomena ini dengan kehilangan signifikan pada artropoda hutan tropis, termasuk kupu-kupu, kumbang, dan laba-laba.

Artropoda, yang merupakan mayoritas spesies hewan, memainkan peran penting dalam ekosistem seperti penguraian bahan organik, pemakan daun hidup, dan penyerbukan. Dalam pernyataan yang dirilis Universitas Griffith, Australia, dikutip ANTARA, Kamis (7/8), artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??

Dengan menganalisis data dari 80 lebih studi hutan tropis yang belum tersentuh manusia, peneliti dari Universitas Griffith dan Universitas Hong Kong di China menemukan kehilangan keanekaragaman hayati artropoda dalam jumlah signifikan. Kehilangan ini disertai penurunan konsumsi daun hidup dan ketidakstabilan dalam penguraian daun mati.??

Studi tersebut menyatakan perubahan jangka panjang pada siklus Osilasi Selatan El Nino (El Nino Southern Oscillation/ENSO) mengganggu keseimbangan alami antara fase El Nino dan La Nina dalam siklus tersebut. ENSO membuat peristiwa El Nino panas dan kering yang lebih sering dan intens akibat perubahan iklim. Akibatnya, terjadi penurunan populasi artropoda dan peran ekologisnya.??

Baca juga:

Apa Itu El Nino dan La Nina? Dari Pengertian, Fenomena Iklim dan Pengaruhnya di Indonesia

Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature itu, spesies yang tumbuh subur dalam kondisi La Nina, yang sering kali lebih dingin dan basah, menjadi yang paling terdampak. Studi ini tidak menyertakan ancaman manusia seperti kehilangan habitat, pestisida, dan polusi di hutan-hutan yang belum tersentuh tersebut, dan mengidentifikasi perubahan ENSO yang dipicu iklim sebagai penyebab utama hilangnya artropoda.??

"Pesan penting untuk Australia yakni perlunya memantau keanekaragaman hayati di hutan hujan kita," kata salah seorang penulis studi itu, Roger Kitching dari Universitas Griffith.??Penelitian ini terus dilakukan di situs-situs hutan di Hong Kong di China Daratan, Australia, dan Malaysia untuk mengeksplorasi lebih jauh tren yang mengkhawatirkan ini.(*)

Baca juga:

Bencana Kekeringan dan El Nino Mengancam Pulau Jawa Pada Tahun Ini


?

#Sains #Kerusakan Lingkungan #Perubahan Iklim
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Para ahli menggunakan pemodelan untuk memproyeksikan jumlah korban sebelum data resmi dirilis.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Dunia
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Indonesia
Mayoritas Kawasan Industri di Indonesia Dalam Kategori Merah Proper, Tidak Patuh Dikenai Sanksi
Peringkat terendah dalam PROPER adalah hitam yang merupakan penilaian diberikan kepada perusahaan yang gagal mematuhi aturan lingkungan hidup dan menimbulkan pencemaran lingkungan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Mayoritas Kawasan Industri di Indonesia Dalam Kategori Merah Proper, Tidak Patuh Dikenai Sanksi
Dunia
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Secara geografis, Pakistan sangat rentan terhadap perubahan iklim karena menghadapi ancaman panas ekstrem sekaligus curah hujan tinggi.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Indonesia
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, ditantang untuk membuka kembali kasus pembalakan liar yang dilakukan Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Indonesia
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan, menyayangkan viralnya foto Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang berpose bersama Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Indonesia
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Saat ini masih ada 18 hotel bintang tiga di Puncak yang tengah diperiksa KLH atas dugaan pencemaran lingkungan kawasan Puncak.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Bagikan