Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

ilustrasi Kucing Peliharaan.(foto: Merahputih.com/Didik Setiawan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — SEPERTI halnya manusia, kucing juga bisa kena demensia. Cara kucing terkena demensia bahkan mirip dengan manusia yang mengalami Alzheimer. Pengetahuan terbaru dari para ilmuwan ini menerbitkan harapan terobosan penelitian.

Para ahli di University of Edinburgh melakukan pemeriksaan otopsi otak pada 25 kucing yang semasa hidupnya menunjukkan gejala demensia. Gejala itu termasuk kebingungan, gangguan tidur, dan peningkatan vokalisasi. Hasilnya, menemukan adanya penumpukan amyloid-beta, protein beracun yang menjadi salah satu ciri utama penyakit Alzheimer.

Penemuan ini dipuji sebagai model alami sempurna untuk Alzheimer oleh para ilmuwan yang percaya bahwa hal ini akan membantu mereka mencari pengobatan baru bagi manusia.

“Demensia adalah penyakit yang menghancurkan, baik itu memengaruhi manusia, kucing, atau anjing. Temuan kami menyoroti kesamaan yang mencolok antara demensia pada kucing dan penyakit Alzheimer pada manusia. Hal ini membuka peluang untuk mengeksplorasi apakah pengobatan baru yang menjanjikan bagi Alzheimer pada manusia juga dapat membantu hewan peliharaan kita yang menua,” kata Dr Robert McGeachan, peneliti utama dari Royal (Dick) School of Veterinary Studies, University of Edinburgh, dikutip BBC.

Gambar mikroskopis otak kucing tua yang sebelumnya menunjukkan gejala demensia mengungkap adanya penumpukan amyloid-beta di dalam sinaps, persimpangan antarsel otak. Sinaps memungkinkan aliran pesan antarsel otak. Kehilangan sinaps menyebabkan penurunan memori dan kemampuan berpikir pada penderita Alzheimer. Tim peneliti percaya bahwa penemuan pada kucing ini dapat membantu mereka memahami proses tersebut dengan lebih jelas, memberikan model yang berharga untuk mempelajari demensia pada manusia.

Sebelumnya, peneliti mempelajari tikus yang telah dimodifikasi secara genetik, meskipun spesies ini tidak secara alami menderita demensia.
“Karena kucing secara alami mengalami perubahan otak ini, mereka mungkin menawarkan model penyakit yang lebih akurat ketimbang hewan laboratorium tradisional. Pada akhirnya, ini menguntungkan kedua spesies dan para pengasuhnya,”* kata McGeachan.


Baca juga:

Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya

Temuan Menguntungkan bagi Kedua Spesies



Para peneliti menemukan bukti bahwa sel pendukung otak, yang disebut astrosit dan mikroglia, memakan sinaps yang terdampak. Proses ini dikenal sebagai synaptic pruning, suatu mekanisme penting selama perkembangan otak, tetapi juga berkontribusi terhadap demensia.

Profesor Danielle Gunn-Moore, pakar kedokteran kucing di sekolah kedokteran hewan tersebut, mengatakan penemuan ini juga dapat membantu memahami dan menangani demensia pada kucing.

“Demensia pada kucing sangat menyedihkan, baik bagi si kucing maupun pemiliknya. Dengan melakukan studi seperti ini, kita akan tahu cara terbaik untuk mengobati mereka. Ini akan menjadi hal luar biasa bagi kucing, pemiliknya, penderita Alzheimer, dan orang-orang yang mereka cintai,” ujarnya.

Penelitian yang didanai Wellcome dan UK Dementia Research Institute ini dipublikasikan di European Journal of Neuroscience. Penelitiam melibatkan ilmuwan dari University of Edinburgh, University of California, UK Dementia Research Institute, dan Scottish Brain Sciences.(dwi)

Baca juga:

Studi Temukan Kaitan Mengupil dan Demensia

#Demensia #Sains #Kucing
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Tetapkan 1 Anak Di Bawah Umur Tersangka Pejarahan Kucing Uya Kuya
Anak di bawah umur itu diketahui mencuri kucing dan sofa dari rumah Uya Kuya
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Polisi Tetapkan 1 Anak Di Bawah Umur Tersangka Pejarahan Kucing Uya Kuya
Indonesia
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus
Kucing berwarna oranye itu setelah sempat terlantar usai aksi pejarahan rumah Uya Kuya akhir pekan lalu
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Bagikan