Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Penyintas kembali ke Pompeii setelah letusan gunung berapi.(foto: pexels-benni-fish)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — SETELAH letusan dahsyat gunung berapi, para penyintas kembali ke Pompeii. Bukti baru menunjukkan orang-orang kembali tinggal di antara reruntuhan Pompeii setelah kota Romawi kuno itu hancur akibat letusan gunung berapi.

Seperti dilansir BBC, para arkeolog meyakini beberapa penyintas yang tidak mampu memulai hidup baru di tempat lain kembali ke lokasi tersebut. Mereka mungkin bergabung dengan orang-orang lain yang mencari tempat tinggal.

Sebelum letusan Gunung Vesuvius pada 79 Masehi, Pompeii merupakan rumah bagi lebih dari 20.000 orang. Letusan tersebut mengubur, sekaligus mengawetkan, sebagian besar kota sebelum ditemukan kembali pada abad ke-16.

Sebelumnya, sempat ada spekulasi bahwa para penyintas kembali ke reruntuhan. Spekulasi itu terbukti. Para arkeolog di lokasi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (6/8) bahwa teori tersebut tampaknya telah dikonfirmasi melalui penelitian baru.

Baca juga:

Jalan-Jalan Lihat Aqueduct di Spanyol, Pria ini Malah Tewas Terjatuh ke Saluran



“Berkat penggalian baru, gambaran ini kini menjadi lebih jelas. Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp, seperti favela di tengah reruntuhan Pompeii yang masih bisa dikenali,” kata Direktur Situs Pompeii Gabriel Zuchtriegel.

Para arkeolog mengatakan permukiman informal itu bertahan hingga abad ke-5. Bukti menunjukkan bahwa orang-orang hidup tanpa infrastruktur dan layanan khas kota Romawi. Meski begitu, reruntuhan itu memberikan peluang untuk menemukan benda-benda berharga.

Diduga, orang-orang tinggal di lantai atas rumah-rumah di atas lapisan abu, sedangkan lantai bawah diubah menjadi ruang bawah tanah.

Zuchtriegel mengatakan kehancuran kota tersebut telah memonopoli ingatan. Dalam upaya mencapai artefak Pompeii yang terawetkan dengan baik, jejak samar dari pendudukan kembali situs ini secara harfiah dihapus dan seringkali disapu bersih tanpa dokumentasi apa pun.

Kini, situs tersebut menjadi objek wisata terkenal di dunia dan memberikan jendela ke dalam kehidupan Romawi kuno.(dwi)

Baca juga:

Teknologi AI Berhasil Terjemahkan Gulungan Teks Kuno yang Terkubur di Pompeii

#Sains #Pompeii #Italia
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Seperlima Pantai Italia Terancam Tenggelam Akibat Pemanasan Global, Terbagi 4 Zona
Temuan ini berasal dari laporan bertajuk Sunken Landscapes yang dirilis Italian Geographic Society dan dipresentasikan dalam konferensi di Roma.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Seperlima Pantai Italia Terancam Tenggelam Akibat Pemanasan Global, Terbagi 4 Zona
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Dunia
Bentrok Pecah saat Warga Italia Mogok Tuntut Pemeritahan Tegaskan Sikap atas Gaza
Ketegangan pecah di sekitar stasiun pusat Milan. Sekitar 60 polisi dilaporkan terluka.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Bentrok Pecah saat Warga Italia Mogok Tuntut Pemeritahan Tegaskan Sikap atas Gaza
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Indonesia
Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
Aturan pemotongan gaji akan berlaku mulai musim berikutnya setelah degradasi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Bagikan