Sains

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Meteorit NWA 16788.(foto: dok Sotheby's)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — SEBUAH batu yang merupakan potongan terbesar Mars yang diketahui berada di Bumi telah terjual seharga USD 5,3 juta (termasuk pajak dan biaya) atau sekira Rp 86,25 miliar kepada penawar anonim dalam lelang di Sotheby’s New York pada Rabu (9/7).

Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram. Dalam pernyataan pada Selasa (8/7), rumah lelang Sotheby’s mengatakan ukuran batu Mars ini sangat besar jika dibandingkan dengan sebagian besar meteorit Mars lainnya yang biasanya hanya berupa fragmen kecil.

Meteorit adalah sisa-sisa dari komet, asteroid, atau meteoroid yang berhasil melewati atmosfer bumi tanpa hancur.

NWA 16788 ditemukan pada November 2023 di wilayah terpencil Agadez, Niger. Batu ini digambarkan sebagai spesimen monumental yang sekitar 70 persen lebih besar ketimbang potongan terbesar lainnya Mars yang pernah ditemukan di Bumi. Meteorit ini juga sangat langka. Hanya sekitar 400 meteorit Mars yang pernah ditemukan di Bumi.

“NWA 16788 merupakan penemuan dengan signifikansi luar biasa. Meteorit terbesar Mars yang pernah ditemukan di Bumi, dan yang paling bernilai yang pernah ditawarkan di lelang,” kata Cassandra Hatton, wakil ketua bidang sains dan sejarah alam di Sotheby’s.

Hatton menjelaskan batu Mars ini telah terpapar perjalanan panjang melintasi ruang dan waktu. Ukuran luar biasa serta warna merahnya yang khas menjadikannya penemuan sekali dalam seumur hidup. “Meteorit luar biasa ini memberikan hubungan nyata dengan ‘Planet Merah’, tetangga langit kita yang telah lama memikat imajinasi manusia,” tambahnya.

Baca juga:

Penemuan Baru Ungkap Penyebab Warna Planet Mars Merah, Berasal dari Air Dingin?



Analisis terhadap komposisi internal meteorit menunjukkan batu ini amat mungkin terlempar dari permukaan Mars akibat benturan asteroid yang sangat dahsyat sehingga sebagian dari batu itu berubah menjadi kaca. Lapisan kaca ini juga tampak di permukaannya, terbentuk saat meteorit itu melesat melalui atmosfer Bumi.

Namun bagi sebagian kalangan, fakta bahwa meteorit ini dilelang alih-alih disumbangkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan menjadi hal yang mengkhawatirkan.

“Sangat disayangkan jika batu ini akhirnya hanya disimpan dalam brankas seorang oligarki. Batu ini seharusnya berada di museum, agar bisa dipelajari, dan dinikmati anak-anak, keluarga, serta masyarakat luas,” kata Steve Brusatte, profesor paleontologi dan evolusi dari Universitas Edinburgh, Skotlandia, kepada CNN sebelum lelang dilakukan.

Namun, bagi Julia Cartwright, ilmuwan planet dan peneliti independen di Institut Antariksa/Sekolah Fisika dan Astronomi, Universitas Leicester, Inggris, keseimbangan diperlukan.

“Pada akhirnya, jika tidak ada pasar untuk pencarian, pengumpulan, dan penjualan meteorit, kita tidak akan memiliki koleksi sebanyak ini. Ini merupakan pendorong utama ilmu pengetahuan,” ujar Cartwright kepada CNN. Ia juga menggambarkan adanya hubungan simbiosis antara peneliti dan kolektor.

“Jika sampel-sampel ini tidak ditemukan, kita tidak akan punya cukup bahan untuk diteliti, dan kita tidak akan tahu sebanyak yang kita ketahui sekarang,” tambah Cartwright.

Meski ia berharap batu yang sangat menakjubkan ini dapat diteliti atau dipamerkan kepada publik, Cartwright menegaskan bahwa sampel referensi dari meteorit ini telah disimpan di Observatorium Gunung Ungu (Purple Mountain Observatory) di China.

Meskipun belum diketahui akan ke mana meteorit ini akan berakhir, Cartwright yakin bahwa minat ilmiah terhadapnya akan tetap ada, dan pemilik barunya mungkin sangat tertarik untuk mempelajarinya. “Dengan begitu, kita masih bisa mendapatkan banyak ilmu dari meteorit ini,” ujarnya.

Pada Februari 2021, sebuah meteorit Mars yang mengandung atmosfer planet tersebut di dalamnya juga dilelang di balai lelang Christie’s. Meteorit itu terjual seharga USD 200.000, jauh melampaui perkiraan awalnya yang hanya USD 30.000– USD 50.000.(dwi)

Baca juga:

Tiga Negara Eksploitasi Planet Mars Bulan Juli ini

#Sains #Planet Mars #Pelelangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Indonesia
Bekas Milik Koruptor, Baju Seharga Goceng Laku Rp 2,6 Juta di Lelang KPK
KPK awalnya mematok harga harga limit baju milik terpidana kasus dugaan korupsi pengadaan pupuk urea tablet di Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah tahun anggaran 2010-2011 dan 2012-2013, Librato El Arif itu Rp 5.700.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
Bekas Milik Koruptor, Baju Seharga Goceng Laku Rp 2,6 Juta di Lelang KPK
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan