Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Screen time harus dibatasi. (Foto: Unsplash/Dan Gold)
MerahPutih.com - Waspada, screen time berlebih ternyata bisa berdampak serius bagi kesehatan mental anak-anak.
Sebuah studi terbaru dari American Psychological Association mengungkapkan bahwa terlalu sering menatap layar bisa memicu kecemasan, depresi, agresivitas, hingga rasa percaya diri yang rendah.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Psychological Bulletin ini menganalisis 117 studi global dengan total lebih dari 292.000 anak usia di bawah 10 tahun.
Hasilnya? Anak-anak yang menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar cenderung mengalami masalah emosional.
Mereka yang sudah bermasalah justru makin tenggelam dalam gawai, menciptakan siklus yang sulit diputus.
"Anak-anak kini memakai layar untuk segala hal, dari hiburan, PR, hingga ngobrol sama teman," ujar Prof. Michael Noetel dari Queensland University, seperti dikutip newsweek.com (9/6).
“Semakin tinggi screen time, semakin besar risikonya. Dan anak-anak yang sudah bermasalah emosional biasanya menjadikan layar sebagai pelarian.”
Baca juga:
Usia dan jenis kelamin pun berpengaruh.
Anak usia 6–10 tahun lebih rentan daripada balita, sementara anak perempuan lebih berisiko mengalami gangguan emosional, dan anak laki-laki cenderung meningkatkan screen time saat stres.
Kontennya pun menentukan. Gim digital paling erat dikaitkan dengan efek negatif dibanding konten edukatif.
“Kita perlu lebih bijak, bukan cuma membatasi waktu, tapi juga memahami apa yang ditonton anak dan kenapa,” jelas Noetel.
Dr. Roberta Vasconcellos menambahkan, ini bukan sekadar soal durasi layar, tapi juga konteks sosial dan isi kontennya.
"Dukungan emosional bisa membantu mencegah anak terjebak dalam siklus negatif ini,” sebut Roberta.
Kesimpulannya, screen time bukan cuma soal layar, tapi juga soal hubungan, perhatian, dan keseimbangan. (*)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Hidup Ditengah ‘Kepungan’ Gunung Sampah, Anak-Anak di Seputar TPA Bantar Gebang Didorong untuk Bermimpi dan Menjadikan Hidup Lebih Baik di Masa Depan
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim