Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Screen time harus dibatasi. (Foto: Unsplash/Dan Gold)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Waspada, screen time berlebih ternyata bisa berdampak serius bagi kesehatan mental anak-anak.

Sebuah studi terbaru dari American Psychological Association mengungkapkan bahwa terlalu sering menatap layar bisa memicu kecemasan, depresi, agresivitas, hingga rasa percaya diri yang rendah.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Psychological Bulletin ini menganalisis 117 studi global dengan total lebih dari 292.000 anak usia di bawah 10 tahun.

Hasilnya? Anak-anak yang menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar cenderung mengalami masalah emosional.

Mereka yang sudah bermasalah justru makin tenggelam dalam gawai, menciptakan siklus yang sulit diputus.

"Anak-anak kini memakai layar untuk segala hal, dari hiburan, PR, hingga ngobrol sama teman," ujar Prof. Michael Noetel dari Queensland University, seperti dikutip newsweek.com (9/6).

“Semakin tinggi screen time, semakin besar risikonya. Dan anak-anak yang sudah bermasalah emosional biasanya menjadikan layar sebagai pelarian.”

Baca juga:

Screen Time Berlebihan Bikin Berat Badan Naik

Usia dan jenis kelamin pun berpengaruh.

Anak usia 6–10 tahun lebih rentan daripada balita, sementara anak perempuan lebih berisiko mengalami gangguan emosional, dan anak laki-laki cenderung meningkatkan screen time saat stres.

Kontennya pun menentukan. Gim digital paling erat dikaitkan dengan efek negatif dibanding konten edukatif.

“Kita perlu lebih bijak, bukan cuma membatasi waktu, tapi juga memahami apa yang ditonton anak dan kenapa,” jelas Noetel.

Dr. Roberta Vasconcellos menambahkan, ini bukan sekadar soal durasi layar, tapi juga konteks sosial dan isi kontennya.

"Dukungan emosional bisa membantu mencegah anak terjebak dalam siklus negatif ini,” sebut Roberta.

Kesimpulannya, screen time bukan cuma soal layar, tapi juga soal hubungan, perhatian, dan keseimbangan. (*)

Baca juga:

TikTok Luncurkan Fitur 'Screen Time' untuk Anak

#Sains #Mental Health #Anak-anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan