Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. (Foto: YouTube/ 13 ON YOUR SIDE)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Jika kamu melihat linimasa media sosial X ramai membicarakan “Strawberry Moon” sejak Rabu (11/6) hingga hari ini Kamis (12/6), jangan bayangkan itu adalah sebuah bulan berwarna merah muda.

Tapi memang benar, sih, fenomena Strawberry Moon bikin langit jadi punya cerita yang menarik!

Ketika Bulan Berada Tepat di Atas Kepala

Kemarin, beberapa langit di Indonesia, seperti di Yogyakarta dan Malang, dipenuhi oleh fenomena langka yang disebut major lunar standstill, alias "lunistice"—seperti solstis, tapi versi bulan.

"Menurut Matt Woods dari Perth Observatory, ini adalah saat ketika bulan terbit dan tenggelam di titik paling utara dan selatan pada cakrawala. Fenomena ini hanya terjadi setiap 18,6 tahun," tulis abc.net.au (12/6).

Di Eropa, bulan akan tampak paling rendah di langit, sementara di tempat lainnya seperti di Indonesia dan Australia, bulan akan berada tepat di atas kepala saat tengah malam.

“Kalau kamu berdiri di Brisbane tengah malam, bulan akan tepat di atasmu,” kata Prof. Jonti Horner dari University of Southern Queensland.

Baca juga:

Worm Blood Moon, Gerhana Bulan Total yang Memesona, Bisakah Disaksikan dari Indonesia?

Alasan Disebut Strawberry Moon

Lalu, kenapa disebut Strawberry Moon?

Nama ini berasal dari budaya penduduk asli Amerika Utara, menandai musim panen stroberi. Tapi bukan berarti bulan akan berwarna merah muda loh.

Warna bulan tetap normal, kecuali jika ada kabut atau asap yang membuatnya tampak kemerahan.

Prof. Horner menyarankan menggunakan aplikasi stargazing untuk melihat pola terbit dan terbenam bulan dari waktu ke waktu.

Bila kamu kemarin sempat memfoto bulan dengan latar landmark, bandingkanlah dengan foto serupa dalam 9 tahun mendatang. Kamu akan melihat betapa uniknya pergeseran langit ini.

Jadi, meski tak seindah namanya, Strawberry Moon tetap selalu jadi momen yang layak ditunggu. (*)

Baca juga:

Keluar Rumah Malam Ini dan Lihat Fenomena 'Hunter Moon'

#Fenomena Alam #Bulan Purnama #Bulan #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Indonesia
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal
Wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua menerima penyinaran matahari yang lebih intens.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Fun
Gerhana Matahari 2 Agustus: Apakah Bisa Terlihat di Indonesia?
Gerhana Matahari 2 Agustus: apakah fenomena langit spektakuler ini bisa dilihat dari Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya.
ImanK - Sabtu, 26 Juli 2025
Gerhana Matahari 2 Agustus: Apakah Bisa Terlihat di Indonesia?
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Indonesia
Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman
Selain itu, wisatawan diminta menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak menyentuh atau menginjak tanaman yang tertutup embun upas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman
Bagikan