Keresahan Pengemudi Ojol Tatkala Sekolah Diliburkan

Senin, 16 Maret 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Pengemudi ojek online di Jakarta memperkirakan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meliburkan sementara semua sekolah dalam rangka antisipasi penyebaran virus COVID-19 akan berdampak pada sepinya penumpang.

"Kalau sekolah diliburkan, kita ojol (ojek online) pasti sepi," ujar pengemudi ojek daring, Lamin (49) saat ditemui di depan Kebun Binatang Ragunan, Minggu (15/3).

Baca Juga

Rentan Terkena Virus Corona, Ini Permintaan Pengemudi Ojol ke Pemerintah

Menurut warga Pondok Labu, Jakarta Selatan itu, pengemudi ojek daring akan kehilangan sekitar 30 persen pendapatan jika anak sekolah diliburkan. Anak sekolah menjadi penumpang yang diandalkan oleh pengemudi ojek daring setiap pagi jam berangkat sekolah dan pulang sekolah.

"Minimal pagi itu saya ngantar tiga atau empat anak sekolah lah," ujarnya dilansir Antara

Ok
Ojol ngetem

Bagi pengemudi ojek daring, sekitar 60 persen penumpang berasal dari kalangan umum seperti pekerja kantoran, sisanya jasa pengantar makanan, namun dengan ditutupnya sekolah dan tempat wisata membuat pemesanan mereka pasti jadi berkurang.

"Kalau sekolah diliburkan, objek wisata ditutup, bentar lagi karyawan juga dirumahkan infonya, nah... kita mau narik apa ya," kata Nisam (40), pengemudi ojek daring lainnya.

Baca Juga

Polisi akan Tindak Pengemudi Ojol yang Ngetem Sembarangan

Nisam, warga Pejaten Barat itu mengumpamakan dampak dari penutupan sekolah tersebut, jika hari normal bisa dapat Rp100 ribu dari narik semua penumpang baik sekolah, kantoran dan antar makanan. Dengan liburnya anak sekolah kemungkinan hanya bisa mendapatkan Rp70 ribu per hari.

Nisam dan Lamin berharap situasi tersebut tidak berlangsung lama sehingga roda perekonomian mereka tidak terganggu dengan pandemi COVID-19.

"Harapannya itu, inginya pemerintah cepat-cepat ngomong kalau virusnya udah aman, masyarakat jadi tidak mencekam seperti sekarang," kata Lamin.

Untuk menyiasati berkurangnya penumpang dengan ditutupnya sekolah, Nisam dan Lamin mengharapkan jasa pemesanan makanan justru meningkat.

"Semoga aja yang pesan makanan jadi banyak, karena orang semua pada ditutup, orang-orang tidak berani keluar rumah, jadi kami bisa kebagian rejeki," ungkapnya.

Akibat sepinya penumpang, Nisam, Lamin dan pengendara ojek daring lainnya, lebih banyak nongkrong di pangkalan tempat biasa mereka menunggu penumpang.

Baca Juga

Kejar Pelaku Pencurian, Polisi Malah Salah Tembak Driver Ojol

Sabtu (14/3) kemarin Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup sementara semua sekolah yang ada di lingkungan Provinsi DKI Jakarta dan akan melakukan proses belajar mengajar melalui metode jarak jauh.

"Dan bagi peserta ujian nasional yang akan berlangsung Senin besok dan ujian sekolah diputuskan juga ditunda. Penutupan sekolah berlaku selama dua minggu dan kami akan me-review di akhir pekan kedua," kata Gubernur DKI Anies Baswedan. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan