Keresahan Pengemudi Ojol Tatkala Sekolah Diliburkan
Pengemudi ojek daring berkumpul menunggu penumpang di depan Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (15/3/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)
MerahPutih.com - Pengemudi ojek online di Jakarta memperkirakan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meliburkan sementara semua sekolah dalam rangka antisipasi penyebaran virus COVID-19 akan berdampak pada sepinya penumpang.
"Kalau sekolah diliburkan, kita ojol (ojek online) pasti sepi," ujar pengemudi ojek daring, Lamin (49) saat ditemui di depan Kebun Binatang Ragunan, Minggu (15/3).
Baca Juga
Rentan Terkena Virus Corona, Ini Permintaan Pengemudi Ojol ke Pemerintah
Menurut warga Pondok Labu, Jakarta Selatan itu, pengemudi ojek daring akan kehilangan sekitar 30 persen pendapatan jika anak sekolah diliburkan. Anak sekolah menjadi penumpang yang diandalkan oleh pengemudi ojek daring setiap pagi jam berangkat sekolah dan pulang sekolah.
"Minimal pagi itu saya ngantar tiga atau empat anak sekolah lah," ujarnya dilansir Antara
Bagi pengemudi ojek daring, sekitar 60 persen penumpang berasal dari kalangan umum seperti pekerja kantoran, sisanya jasa pengantar makanan, namun dengan ditutupnya sekolah dan tempat wisata membuat pemesanan mereka pasti jadi berkurang.
"Kalau sekolah diliburkan, objek wisata ditutup, bentar lagi karyawan juga dirumahkan infonya, nah... kita mau narik apa ya," kata Nisam (40), pengemudi ojek daring lainnya.
Baca Juga
Nisam, warga Pejaten Barat itu mengumpamakan dampak dari penutupan sekolah tersebut, jika hari normal bisa dapat Rp100 ribu dari narik semua penumpang baik sekolah, kantoran dan antar makanan. Dengan liburnya anak sekolah kemungkinan hanya bisa mendapatkan Rp70 ribu per hari.
Nisam dan Lamin berharap situasi tersebut tidak berlangsung lama sehingga roda perekonomian mereka tidak terganggu dengan pandemi COVID-19.
"Harapannya itu, inginya pemerintah cepat-cepat ngomong kalau virusnya udah aman, masyarakat jadi tidak mencekam seperti sekarang," kata Lamin.
Untuk menyiasati berkurangnya penumpang dengan ditutupnya sekolah, Nisam dan Lamin mengharapkan jasa pemesanan makanan justru meningkat.
"Semoga aja yang pesan makanan jadi banyak, karena orang semua pada ditutup, orang-orang tidak berani keluar rumah, jadi kami bisa kebagian rejeki," ungkapnya.
Akibat sepinya penumpang, Nisam, Lamin dan pengendara ojek daring lainnya, lebih banyak nongkrong di pangkalan tempat biasa mereka menunggu penumpang.
Baca Juga
Kejar Pelaku Pencurian, Polisi Malah Salah Tembak Driver Ojol
Sabtu (14/3) kemarin Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup sementara semua sekolah yang ada di lingkungan Provinsi DKI Jakarta dan akan melakukan proses belajar mengajar melalui metode jarak jauh.
"Dan bagi peserta ujian nasional yang akan berlangsung Senin besok dan ujian sekolah diputuskan juga ditunda. Penutupan sekolah berlaku selama dua minggu dan kami akan me-review di akhir pekan kedua," kata Gubernur DKI Anies Baswedan. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Hadapi Tantangan Regulasi, Koperasi Ojol Dorong Kemandirian Driver lewat Kekuatan Finansial Kolektif
Briptu Danang Dihukum Tahanan dan Minta Maaf ke Pimpinan Polri, Lalai Ingatkan Driver Mobil Rantis Brimob yang Melindas Ojol Affan Kurniawan
Rencana Ojol Akan Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Pemerintah Tanggung 50 Persen
Demo Ojol Hari ini, Sebagian tak Ikut karena Khawatir Kehilangan Penghasilan hingga Trauma Kerusuhan
Demo Ojol 17 September 2025: Tuntutan Copot Menhub dan Desakan Regulasi Transportasi Online
Perlindungan Hukum Pekerja Online Mendesak, DPR Bakal Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Payung Hukum Jaminan Sosial
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang
Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan
Polri Pecat Kompol Cosmas K Gae Buntut Rantis Brimob Lindas Ojol hingga Tewas