Kebiasaan di Malam Hari yang Gagalkan Diet

Jumat, 17 Maret 2023 - P Suryo R

BERKALI-kali diet tapi masih gagal? Jangan-jangan ada yang salah dengan konsep diet yang sudah kamu lakukan selama berhari-hari.

Coba mulai perhatikan kebiasaan malam hari dan lihat apakah sudah menerapkan atau belum.

Baca Juga:

Google Kembangkan Med-PaLM 2 untuk Konsultasi Kesehatan

diet
Makanan tinggi serat dapat membuat kualitas tidur lebih nyenyak. (Pexels/Cats Coming)


Serat


Jangan-jangan yang membuat diet kamu tidak berhasil karena jarang makan serat. Memilih menu makan malam dengan kandungan tinggi serat, bisa membantu kesuksesan diet. Makanan yang tinggi seratnya bisa membuat perut kenyang lebih lama dan pencernaan lancar.

Seperti dilansir dari Eating well, dengan mengonsumsi makanan tinggi serat sebagai menu makan malam bisa membuat kualitas tidur jadi lebih nyenyak dibandingkan memakan karbohidrat yang tinggi akan gula.


Makan pedas dan berat


Biasakan untuk memilih menu yang ringan dan tidak pedas saat makan malam. Seperti dilansir dari The Wasington Post, disarankan untuk menghindari makanan yang pedas dan berat. Supaya tidak terkena masalah pencernaan dan mengalami heartburn atau naiknya asam lambung.

Sistem metabolisme tubuh cenderung menurun kerjanya di malam hari. Jadi untuk mendukung kesuksesan diet perlu tetap memperhatikan asupan makanannya. Jika sulit menghindari makan pedas dan berat secara langsung, coba kurangi perlahan-lahan.

Baca Juga:

Jangan Cabut Uban

diet
Tidur yang cukup membantu kurangi berat badan. (Pexels/Craig Aderrely)


Tidur dalam suhu dingin


Untuk meningkatkan keberhasilan saat diet, coba tidur dengan suhu dingin bisa membuat berat badan cepat turun dibandingkan dengan suhu hangat. Sudah terbukti dalam penelitian American Diabetes Association Publication, tidur dengan suhu lebih tinggi bisa membakar lemak di perut.

Dalam penelitiannya, peserta sudah menghabiskan beberapa minggu tidur di kamar dengan suhu yang bervariasi. Suhu netral 23 derajat celcius, suhu sejuk 18 derajat celcius, dan suhu nyaman 27 derajat celcius. Hasilnya peserta yang tidur di suhu 18 derajat selama dua minggu mengalami penurunan lemak di perut sebanyak dua kali lipat.


Kualitas tidur


Tidur cukup bisa membantu kamu mengurangi berat badan dan menurunkan risiko obesitas. Seperti dilansir dari NIH, melalui penelitian yang melibatkan banyak orang dari berbagai kalangan, menyebutkan bahwa kurang tidur memiliki risiko 55% terkena obesitas.

Maka, kualitas tidur yang baik sangat berpengaruh untuk penurunan berat badan. Selain itu, dengan tidur lebih cepat juga bisa menghindari lapar di tengah malam dan keinginan untuk makan sesuatu yang manis. (dkr)

Baca Juga:

Penyebab Orang Dewasa Mimpi Buruk

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan