Kebiasaan di Malam Hari yang Gagalkan Diet

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 17 Maret 2023
Kebiasaan di Malam Hari yang Gagalkan Diet

Bisa jadi ada kebiasaan yang tak selaras dengan diet. (Unsplash/Iyunmai)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BERKALI-kali diet tapi masih gagal? Jangan-jangan ada yang salah dengan konsep diet yang sudah kamu lakukan selama berhari-hari.

Coba mulai perhatikan kebiasaan malam hari dan lihat apakah sudah menerapkan atau belum.

Baca Juga:

Google Kembangkan Med-PaLM 2 untuk Konsultasi Kesehatan

diet
Makanan tinggi serat dapat membuat kualitas tidur lebih nyenyak. (Pexels/Cats Coming)


Serat


Jangan-jangan yang membuat diet kamu tidak berhasil karena jarang makan serat. Memilih menu makan malam dengan kandungan tinggi serat, bisa membantu kesuksesan diet. Makanan yang tinggi seratnya bisa membuat perut kenyang lebih lama dan pencernaan lancar.

Seperti dilansir dari Eating well, dengan mengonsumsi makanan tinggi serat sebagai menu makan malam bisa membuat kualitas tidur jadi lebih nyenyak dibandingkan memakan karbohidrat yang tinggi akan gula.


Makan pedas dan berat


Biasakan untuk memilih menu yang ringan dan tidak pedas saat makan malam. Seperti dilansir dari The Wasington Post, disarankan untuk menghindari makanan yang pedas dan berat. Supaya tidak terkena masalah pencernaan dan mengalami heartburn atau naiknya asam lambung.

Sistem metabolisme tubuh cenderung menurun kerjanya di malam hari. Jadi untuk mendukung kesuksesan diet perlu tetap memperhatikan asupan makanannya. Jika sulit menghindari makan pedas dan berat secara langsung, coba kurangi perlahan-lahan.

Baca Juga:

Jangan Cabut Uban

diet
Tidur yang cukup membantu kurangi berat badan. (Pexels/Craig Aderrely)


Tidur dalam suhu dingin


Untuk meningkatkan keberhasilan saat diet, coba tidur dengan suhu dingin bisa membuat berat badan cepat turun dibandingkan dengan suhu hangat. Sudah terbukti dalam penelitian American Diabetes Association Publication, tidur dengan suhu lebih tinggi bisa membakar lemak di perut.

Dalam penelitiannya, peserta sudah menghabiskan beberapa minggu tidur di kamar dengan suhu yang bervariasi. Suhu netral 23 derajat celcius, suhu sejuk 18 derajat celcius, dan suhu nyaman 27 derajat celcius. Hasilnya peserta yang tidur di suhu 18 derajat selama dua minggu mengalami penurunan lemak di perut sebanyak dua kali lipat.


Kualitas tidur


Tidur cukup bisa membantu kamu mengurangi berat badan dan menurunkan risiko obesitas. Seperti dilansir dari NIH, melalui penelitian yang melibatkan banyak orang dari berbagai kalangan, menyebutkan bahwa kurang tidur memiliki risiko 55% terkena obesitas.

Maka, kualitas tidur yang baik sangat berpengaruh untuk penurunan berat badan. Selain itu, dengan tidur lebih cepat juga bisa menghindari lapar di tengah malam dan keinginan untuk makan sesuatu yang manis. (dkr)

Baca Juga:

Penyebab Orang Dewasa Mimpi Buruk

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan