Tidur Lelap Tanpa Obat

Rabu, 15 November 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

BAGI beberapa orang, tidur bukan perkara mudah. Ini sama sulitnya dengan ujian hidup lainnya. Bikin capek dan frustrasi. Karena itu, mereka butuh bantuan obat agar bisa tertidur lelap.

Meski membantu, obat tidur juga berdampak bagi kesehatan tubuhmu. "Kurang tidur menyebabkan kecemasan yang lebih besar yang berujung pada tingkat stres yang lebih tinggi. Rasanya seperti sebuah siklus yang tidak akan pernah berakhir yang tumbuh lebih besar dari diriku atau apa pun yang bisa ku lakukan untuk menghentikannya," kata Massimo Alpian yang berjuang keras untuk bisa tidur cepat dan lelap, kepada gq.com.

Ia lalu berkonsultasi dengan banyak dokter. Hari demi hari. Ia diberi nasihat, salah satu solusinya adalah dengan mengubah lingkungan kamar tidurnya. Dan ini membawa hasil.

Direkomendasikan oleh Medical News Today, bahwa waktu tidur yang baik adalah selama tujuh sampai sembilan jam setiap malam ditambah dengan pola hidup sehat.

"Salah satu mitos terbesar adalah bahwa orang yang tidur dengan sehat akan tertidur dengan cepat," kata Dr. Rebecca Robbins, asisten profesor yang meriset tentang tidur.

"Di dunia yang sempurna, kita akan memiliki obat ajaib atau sesuatu yang dapat membuat kita tertidur dengan nyenyak, tidur secara alami, dan bangun serta merasa segar, tapi kenyataannya hal itu membutuhkan waktu," tambah Robbins.

Sembari melatih diri agar tidur lekasan dan lelap, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

Baca juga:

Mengapa Orangtua Sulit Menyuruh Anak Tidur Malam Hari?

Diusahakan untuk tidak memainkan ponsel sebelum tidur dan mengatur kebiasaan baik lainnya sebelum tidur. (Foto: Unsplash/Siavash Ghanbari)
Diusahakan untuk tidak memainkan ponsel sebelum tidur dan mengatur kebiasaan baik lainnya sebelum tidur. (Foto: Unsplash/Siavash Ghanbari)

1. Buatlah Ritual Sebelum Tidur

Kegiatan ini dapat kamu awali dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai dan jauhi ponsel. Mungkin dengan mandi air hangat, maskeran, membaca novel.

Bisa juga dengan melakukan meditasi ditambah dengan menyalakan aromatherapy candle yang mungkin dapat membawa dirimu lebih tenang. Sebaiknya kamu perlu meluangkan waktu untuk dapat mengatur rutinitasmu untuk dapat dijadikan sebagai kebiasaan yang sehat.

2. Libatkan Indera

Seperti dijelaskan sebelumnya, gunakan aromatherapy candle, krim tangan, pelembab wajah, atau minyak esensial lain untuk dapat membantu kamu menenangkan saraf dan menenangkan suasana hati.

"Mungkin sedikit lavender atau minyak esensial lain yang Anda gosokkan di pelipis atau di leher Anda, ritual-ritual kecil ini sangat membantu, karena dengan begitu otak dan tubuh kita mulai memahami bahwa yang akan terjadi selanjutnya adalah tidur," kata Robbins.

Baca juga:

Pahami 5 Bahasa Tidur Guna Tingkatkan Kualitasnya

Buat jadwal tidur yang konsisten. (Foto: unsplash/Yannick Pulver)
Buat jadwal tidur yang konsisten. (Foto: unsplash/Yannick Pulver)

3. Buatlah Jadwal Tidur yang Konsisten

Usahakan untuk dapat beristirahat dalam waktu yang sama setiap hari karena dengan itu kamu dapat tidur dengan cepat. Dengan ini juga, otakmu akan secara otomatis memahami kapan waktu untuk lelah. Ketika kamu terapkan, saat itulah melatonin-hormonmu akan membantu merasakan lelah.

"Lihatlah hari-hari biasa kamu dalam seminggu; kapan kamu harus bangun paling awal dan kemudian hitung kembali waktu tidurmu," kata Robbins.

"Jika itu tujuh jam, bagus sekali. Hitung kembali tujuh jam dengan sedikit waktu, lalu tambahkan 20 atau 30 menit untuk bersantai dan beristirahat. Itulah target waktu tidurmu."

4. Gunakan Barang yang Nyaman

Sebaiknya kamu menggunakan guling, bantal, dan pakaian yang nyaman. Walaupun terlihat sepele, menggunakan beberapa barang yang nyaman seperti di atas akan sangat membantu otakmu tetap fokus dan terlelap.

5. Gunakan Lagu

Pernahkah kamu kaget dan terbangun karena mendengar suara yang begitu menyeramkan dan berisik? Tentu saja akan sangat mengganggu dan membuat kamu menjadi sulit untuk tidur.

Solusi sederhananya adalah dengan menyalakan lagu rileks seperti suara hujan, ombak laut, dan berbagai lagu rileks lainnya. Ini dilakukan untuk dapat menciptakan suara latar belakang yang stabil yang sekaligus dapat menyaring suara yang tidak diinginkan.

Jika masih sulit, boleh juga kamu bertemu dengan dokter agar dapat menikmati kualitas tidur yang lebih baik lagi. (nda)

Baca juga:

Apa itu Disomnia?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan