Pahami 5 Bahasa Tidur Guna Tingkatkan Kualitasnya


Bukan hanya cinta, tidur juga punya bahasanya sendiri. (Foto: Unsplash/slumber sleep aid)
TAK hanya soal cinta, urusan tidur pun rupanya punya bahasa. Sama dengan mengenal bahasa cinta (love language), mengenal bahasa tidur juga dapat membuat hidup lebih mudah, nyaman dan teratur.
Adalah Dr. Shellby Harris, seorang psikolog klinis tidur asal New York yang bekerja untuk aplikasi tidur dan meditasi Calm yang memelopori konsep bahasa tidur ini. Menurutnya, manusia terbagi dalam lima kelompok bahasa tidur yang ia identifikasi sebagai Words of Worry Sleeper, Gifter Sleeper, Routine Perfectionist Sleeper, Too Hot to Handle Sleeper, dan Light as a Feather Sleeper.
“Dalam pekerjaan saya dengan pasien yang tak terhitung jumlahnya yang menderita kesulitan tidur selama bertahun-tahun, saya sering melihat banyak orang terkelompokan ke dalam lima kategori tidur,” ungkapnya seperti dikutip Daily Mail.
“Mampu mengidentifikasi dalam kategori mana atau kombinasi dari kategori apa diri Anda ketika tidur akan membantu Anda mengetahui di mana harus memfokuskan upaya Anda untuk meningkatkan kualitas tidur Anda,” jelasnya.
Baca juga:
Jaga Tubuh Tetap Prima Selama Pulkam Perhatikan Kualitas Tidur

Berikut penjelasan dari lima bahasa tidur menurut Dr. Harris:
Words of Worry Sleeper
Kategori ini dicirikan oleh banyaknya pikiran sebelum tidur, rasa takut tidak bisa tidur, dan badan tegang ketika ingin tidur.
Jika kamu merasa termasuk orang dalam kategori bahasa tidur yang satu ini, idealnya kamu tidur di tempat sepi dan gelap. Gunakan juga aroma terapi dan musik yang menenangkan, jangan lupa juga untuk memberi waktu untuk membuat pikiran merasa lebih nyaman.
Gifter Sleeper
Orang dalam kategori ini cenderung mudah tidur di mana saja, kapan saja. Meskipun mudah, idealnya usahakan pilih tempat tidur yang gelap dan sejuk guna meningkatkan kualitas tidur.
Routine Perfectionist Sleeper
Memiliki ciri sulit tidur bila berada di lingkungan asing. Kelompok orang yang berada dalam kategori ini memiliki ritual sebelum tidur yang kaku, ia akan mudah frustasi bila ada ritual yang terlewat atau tidak bisa dilakukan.
Jika kamu termasuk dalam tipe ini, idealnya kamu tidur di tempat yang familiar. Namun, apabila kalau sedang bepergian dan tidak memungkinkan untuk menjalankan ritual tidurmu, usahakan ada benda yang memang bisa dibawa untuk tidur agar terasa tidak terlalu asing.
Baca juga:

Too Hot to Handle Sleeper
Ciri paling menonjol dari kategori ini adalah berkeringat ketika tidur, sering berselisih paham soal suhu kamar dengan orang lain, dan suka menyingkirkan selimut di tengah malam.
Orang yang termasuk dalam kelompok bahasa tidur yang satu ini idealnya memiliki baju tidur yang disesuaikan. Jika tidur bersama pasangan, pastikan punya dua selimut berbeda, pastikan juga sirkulasi udara di dalam kamar lancar.
Light as a Feather Sleeper
Orang dalam kelompok ini sering dicirikan dengan perasaan kurang tidur, sering terbangun tengah malam, dan sangat mudah terbangun bahkan bila ada gangguan sedikit saja.
Orang dalam kategori ini idealnya memiliki kamar yang jauh dari kebisingan dan cahaya yang berlebihan. Kasur yang digunakan pun harus diusahakan senyaman mungkin, dan memiliki peralatan yang dapat mengantisipasi gangguan tidur seperti earplug atau blindfold.
Jadi, sudah tahu apa bahasa tidurmu? (dsh)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
