Pahami 5 Bahasa Tidur Guna Tingkatkan Kualitasnya

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 20 April 2023
Pahami 5 Bahasa Tidur Guna Tingkatkan Kualitasnya

Bukan hanya cinta, tidur juga punya bahasanya sendiri. (Foto: Unsplash/slumber sleep aid)

Ukuran:
14
Audio:

TAK hanya soal cinta, urusan tidur pun rupanya punya bahasa. Sama dengan mengenal bahasa cinta (love language), mengenal bahasa tidur juga dapat membuat hidup lebih mudah, nyaman dan teratur.

Adalah Dr. Shellby Harris, seorang psikolog klinis tidur asal New York yang bekerja untuk aplikasi tidur dan meditasi Calm yang memelopori konsep bahasa tidur ini. Menurutnya, manusia terbagi dalam lima kelompok bahasa tidur yang ia identifikasi sebagai Words of Worry Sleeper, Gifter Sleeper, Routine Perfectionist Sleeper, Too Hot to Handle Sleeper, dan Light as a Feather Sleeper.

“Dalam pekerjaan saya dengan pasien yang tak terhitung jumlahnya yang menderita kesulitan tidur selama bertahun-tahun, saya sering melihat banyak orang terkelompokan ke dalam lima kategori tidur,” ungkapnya seperti dikutip Daily Mail.

“Mampu mengidentifikasi dalam kategori mana atau kombinasi dari kategori apa diri Anda ketika tidur akan membantu Anda mengetahui di mana harus memfokuskan upaya Anda untuk meningkatkan kualitas tidur Anda,” jelasnya.

Baca juga:

Jaga Tubuh Tetap Prima Selama Pulkam Perhatikan Kualitas Tidur

Bahasa tidur manusia umumnya terbagi jadi lima kategori. (Foto: Unsplash/Somnox Sleep)

Berikut penjelasan dari lima bahasa tidur menurut Dr. Harris:

Words of Worry Sleeper

Kategori ini dicirikan oleh banyaknya pikiran sebelum tidur, rasa takut tidak bisa tidur, dan badan tegang ketika ingin tidur.

Jika kamu merasa termasuk orang dalam kategori bahasa tidur yang satu ini, idealnya kamu tidur di tempat sepi dan gelap. Gunakan juga aroma terapi dan musik yang menenangkan, jangan lupa juga untuk memberi waktu untuk membuat pikiran merasa lebih nyaman.

Gifter Sleeper

Orang dalam kategori ini cenderung mudah tidur di mana saja, kapan saja. Meskipun mudah, idealnya usahakan pilih tempat tidur yang gelap dan sejuk guna meningkatkan kualitas tidur.

Routine Perfectionist Sleeper

Memiliki ciri sulit tidur bila berada di lingkungan asing. Kelompok orang yang berada dalam kategori ini memiliki ritual sebelum tidur yang kaku, ia akan mudah frustasi bila ada ritual yang terlewat atau tidak bisa dilakukan.

Jika kamu termasuk dalam tipe ini, idealnya kamu tidur di tempat yang familiar. Namun, apabila kalau sedang bepergian dan tidak memungkinkan untuk menjalankan ritual tidurmu, usahakan ada benda yang memang bisa dibawa untuk tidur agar terasa tidak terlalu asing.

Baca juga:

Tidur Bareng Boneka, Bikin Tidur Lebih Berkualitas

Memahami bahasa tidur dapat membuat tidur lebih berkualitas. (Foto: Unsplash/Tania Mousinho)

Too Hot to Handle Sleeper

Ciri paling menonjol dari kategori ini adalah berkeringat ketika tidur, sering berselisih paham soal suhu kamar dengan orang lain, dan suka menyingkirkan selimut di tengah malam.

Orang yang termasuk dalam kelompok bahasa tidur yang satu ini idealnya memiliki baju tidur yang disesuaikan. Jika tidur bersama pasangan, pastikan punya dua selimut berbeda, pastikan juga sirkulasi udara di dalam kamar lancar.

Light as a Feather Sleeper

Orang dalam kelompok ini sering dicirikan dengan perasaan kurang tidur, sering terbangun tengah malam, dan sangat mudah terbangun bahkan bila ada gangguan sedikit saja.

Orang dalam kategori ini idealnya memiliki kamar yang jauh dari kebisingan dan cahaya yang berlebihan. Kasur yang digunakan pun harus diusahakan senyaman mungkin, dan memiliki peralatan yang dapat mengantisipasi gangguan tidur seperti earplug atau blindfold.

Jadi, sudah tahu apa bahasa tidurmu? (dsh)

Baca juga:

Susah Tidur? Lakukan Kegiatan Ini

#Kesehatan #Tidur #Tips Tidur
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan