Tidur Bareng Boneka, Bikin Tidur Lebih Berkualitas


Agar otak siap untuk tidur dan menjadi lebih rileks. (Pexel/Pixabay)
UNTUK beberapa orang boneka menjadi kawan tidur adalah hal yang biasa. Bahkan hingga dewasa terkadang menua, boneka masih setia menemani seseorang yang dewasa sebagai teman tidur. Umumnya yang menjadi teman tidur adalah boneka teddy bear yang ukurannya lumayan besar.
Seperti dilansir dari usatoday dan nytimes, ketika kamu sedang ada di fase penting hidupnya selalu ditemani boneka saat tidur. Ini menjadi tidak aneh bagi orang dewasa untuk tidur dengan boneka.
Baca Juga:

Sering kali ketika kamu sedang kedatangan orang lain ke rumah dan melihat sisi-sisi rumah, tentunya boneka yang kamu miliki disembunyikan di lemari kamar tidurmu.
Sempat merasa malu jika ada yang tahu kalau sudah berumur masih tidur dengan boneka. Namun ternyata terdapat survei yang menarik tentang itu. Dalam sebuah survei tahun 2017 yang dilakukan oleh Build A Bear Workshop, dari 2000 orang dewasa yang memiliki boneka hewan 40% diantaranya mengatakan tidur dengan bonekanya.
“Ketika seorang anak tidur dengan boneka itu menjadi kenyamanan agar otak siap untuk tidur dan menjadi lebih rileks. Sama seperti dengan orang dewasa juga melakukan hal yang sama,” jelas Geffen, peneliti dan profesor di fakultas kedokteran, University of California, Los Angeles.
Baca Juga:

Bisa dikatakan tidak ada yang aneh saat orang dewasa yang masih tidur dengan boneka kesayangannya. Boneka adalah objek transisi artinya mereka memberikan kestabilan dan kenyamanan untuk siapapun. Menuju usia paruh baya juga masuk ke dalam transisi. Saat ini, kamu masih bersama-sama menjalani transisi melalui pandemi.
Demi menjaga kualitas tidur yang baik di dalam kehidupan yang sekarang, bisa saja kamu menyalahkan gejolak stres dan pekerjaan. Pasalnya, kurang tidur bisa memperngaruhi beberapa perubahan drastis dalam rutinitas.
Di satu sisi ada sedikit kesulitan karena harus menutupi rahasia masih memeluk boneka ketika tidur. Namun, semua norma budaya yang telah dipelajari untuk terbuka mendiskusikan kebutuhan yang kamu miliki. (dkr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
