Pemprov Bali Minta Sandiaga Uno Segera Realisasikan Pinjaman Lunak Rp 9,4 Triliun

Rabu, 08 September 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Bali meminta pemerintah pusat segera merealisasikan pinjaman lunak sebesar Rp 9,4 triliun yang sebelumnya dijanjikan untuk membantu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.

"Sampai sekarang, yang kami dengar masih dalam proses. Mudah-mudahan bisa segera terwujud," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Denpasar, Selasa (8/9).

Ia berharap, pencairan pinjaman lunak, jangan sampai di detik terakhir atau penghujung tahun sehingga menjadi kesulitan bagi pelaku usaha untuk mempertanggungjawabkan.

Baca Juga:

PPKM Kembali Diperpanjang Ketujuh Kalinya, Selama Sepekan dengan Sejumlah Pelonggaran

Tjokorda Oka menegasjan, akibat pandemi COVID-19, sudah ada sejumlah hotel di Bali yang sampai tutup permanen ataupun sampai menjual hotelnya karena kondisi keuangan dan juga bergerak di bidang properti.

"Penjualan hotel sesungguhnya bukan fenomena baru, dari dulu juga sudah ada, tetapi sekarang lebih mengemuka atau lebih banyak lagi," ucap Ketua PHRI Provinsi Bali itu

Tokoh Puri Ubud mengatakan, sejumlah hotel juga masih ada yang tetap menyiagakan karyawannya karena tidak mau putus komunikasi dengan pangsa pasar luar negeri.

Sementara itu, kunjungan wisatawan dan orang bekerja ke Bali, kini hanya berkisar 1.000-2.000 orang per hari. Padahal, sebelum pandemi, rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik ke Provinsi Bali per hari mencapai 30.000 orang.

"Jadi hotel-hotel yang berada di luar kawasan Bali selatan itu sangat terpuruk keadaannya," ujarnya.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. (Foto: Antara)
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. (Foto: Antara)

Wagub Bali juga mengapresiasi kebijakan Otoritas Jasa Keuangan yang memperpanjang masa relaksasi restrukturisasi kredit perbankan selama setahun dari 31 Maret 2022 menjadi 31 Maret 2023 karena anggaran untuk membayar hutang Maret 2022, banyak perusahaan belum mampu.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan tengah mengupayakan agar Bali mendapatkan pinjaman lunak senilai Rp 9,4 triliun lewat penempatan uang negara di perbankan.

Pinjaman lunak tersebut untuk memastikan mesin pariwisata di Provinsi Bali dapat terus hidup di tengah upaya pemulihan, sehingga nantinya Bali siap menyambut wisatawan ketika pandemi COVID-19 telah teratasi. (*)

Baca Juga:

Harga Antigen dan PCR Turun, Penerbangan ke Bali Kembali Bergeliat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan