Pemprov Bali Minta Sandiaga Uno Segera Realisasikan Pinjaman Lunak Rp 9,4 Triliun


Pantai Nusa Dua Bali. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Bali meminta pemerintah pusat segera merealisasikan pinjaman lunak sebesar Rp 9,4 triliun yang sebelumnya dijanjikan untuk membantu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.
"Sampai sekarang, yang kami dengar masih dalam proses. Mudah-mudahan bisa segera terwujud," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Denpasar, Selasa (8/9).
Ia berharap, pencairan pinjaman lunak, jangan sampai di detik terakhir atau penghujung tahun sehingga menjadi kesulitan bagi pelaku usaha untuk mempertanggungjawabkan.
Baca Juga:
PPKM Kembali Diperpanjang Ketujuh Kalinya, Selama Sepekan dengan Sejumlah Pelonggaran
Tjokorda Oka menegasjan, akibat pandemi COVID-19, sudah ada sejumlah hotel di Bali yang sampai tutup permanen ataupun sampai menjual hotelnya karena kondisi keuangan dan juga bergerak di bidang properti.
"Penjualan hotel sesungguhnya bukan fenomena baru, dari dulu juga sudah ada, tetapi sekarang lebih mengemuka atau lebih banyak lagi," ucap Ketua PHRI Provinsi Bali itu
Tokoh Puri Ubud mengatakan, sejumlah hotel juga masih ada yang tetap menyiagakan karyawannya karena tidak mau putus komunikasi dengan pangsa pasar luar negeri.
Sementara itu, kunjungan wisatawan dan orang bekerja ke Bali, kini hanya berkisar 1.000-2.000 orang per hari. Padahal, sebelum pandemi, rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik ke Provinsi Bali per hari mencapai 30.000 orang.
"Jadi hotel-hotel yang berada di luar kawasan Bali selatan itu sangat terpuruk keadaannya," ujarnya.

Wagub Bali juga mengapresiasi kebijakan Otoritas Jasa Keuangan yang memperpanjang masa relaksasi restrukturisasi kredit perbankan selama setahun dari 31 Maret 2022 menjadi 31 Maret 2023 karena anggaran untuk membayar hutang Maret 2022, banyak perusahaan belum mampu.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan tengah mengupayakan agar Bali mendapatkan pinjaman lunak senilai Rp 9,4 triliun lewat penempatan uang negara di perbankan.
Pinjaman lunak tersebut untuk memastikan mesin pariwisata di Provinsi Bali dapat terus hidup di tengah upaya pemulihan, sehingga nantinya Bali siap menyambut wisatawan ketika pandemi COVID-19 telah teratasi. (*)
Baca Juga:
Harga Antigen dan PCR Turun, Penerbangan ke Bali Kembali Bergeliat
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Hotel dan Restoran Wajib Bayar Royalti Lagu, PHRI Solo Merasa Keberatan

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
