Pandemi Masih Berlangsung, Otak-atik Ekonomi Percuma

Selasa, 01 September 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Ekonomi Indonesia pada kuartal III dan IV tahun dinilai ini akan membaik, tapi masih mengalami pertumbuhan negatif akibat pandemi COVID-19. Investasi masih akan tetap turun selama wabah belum ditangani.

“Negatif itu sebenarnya disebabkan oleh wabah jadi selama wabahnya masih ada meskipun kita otak-atik ekonominya percuma. Ya tetap akan negatif,” ujar Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah.

Ia menilai, berbagai pemberian stimulus dan bantuan oleh pemerintah selama ini adalah bertujuan agar perekonomian tidak mati dan bukan supaya kembali normal.

Baca Juga:

Anggaran Pemulihan Ekonomi 2021 Bikin Defisit APBN Tambah Lebar

“Kalau mendorong perekonomian sampai positif itu tidak mungkin, jadi tujuannya adalah menyelamatkan masyarakat agar tetap bisa bertahan hidup,” katanya.

Ia mencontohkan, orang bergaji Rp4 juta per bulan terkena PHK, kemudian mendapat bantuan Rp600 ribu dari pemerintah, maka tingkat konsumsi masyarakat tersebut tidak setinggi seperti saat masih bekerja.

“Dengan Rp600 ribu kita berharap konsumsi naik seperti waktu dia gajinya Rp4 juta kan tidak mungkin. Jadi konsumsinya tetap turun tapi tetap melakukan konsumsi dan tetap hidup,” ujarnya.

kondisi pasar
Ilustrasi pasar. (Foto: Antara).

Piter menyatakan, pemerintah masih harus melakukan ekspansi terhadap berbagai insentif, stimulus, dan bantuan sosial (bansos) terutama untuk masyarakat yang benar-benar terdampak dengan terus memperbaiki data.

“Mungkin sekarang masih ada keluhan yang dibantu siapa, yang kena PHK siapa. Artinya bantuan itu belum menyentuh semua yang membutuhkan. Kalau perlu ya ditambah” tegasnya dikutif kantor Berita Antara.

Baca Juga:

Pemerintah Siapkan Skenario Pemulihan Ekonomi Sampai 2021

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan