Ekonomi Tiongkok Melemah, Indonesia Bisa Dapat Limpahan Investasi
Rupiah. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Perekonomian di negara maju akan tertekan, termasuk Jepang dan Inggris, ternyata terlebih dulu masuk ke jurang resesi. Kantor Kabinet Jepang melaporkan produk domestik bruto (PDB) secara tahunan telah berkontraksi sebesar 0,4 persen pada kuartal IV/2023, setelah revisi penurunan sebesar 3,3 persen pada kuartal sebelumnya. Pelemahan ekonomi juga terjadi pada Hong Kong dan Tiongkok.
Capital Market Director PT Mandiri Sekuritas Silva Halim menyebut pelemahan ekonomi di Hong Kong dan Tiongkok, bisa jadi peluang bagi sektor investasi Indonesia.
Baca Juga:
Jepang Resesi, Airlangga Pede Investasi ke Indonesia Malah Naik
"Sebenarnya justru Indonesia dan negara ASEAN lainnya diuntungkan," kata Silva dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/2).
Ia memaparkan, dari perspektif portofolio investor global, pelemahan ekonomi di Hong Kong dan Tiongkok mendorong mereka untuk mencari peluang investasi baru di kawasan Asia, sehingga ada kemungkinan Indonesia menjadi salah satu negara yang mereka pertimbangkan untuk berinvestasi.
Tren tersebut telah terlihat pada aliran investasi asing yang masuk ke bursa saham Indonesia sudah hampir menyentuh Rp20 triliun year-to-date (ytd).
"Jadi, kita lihat memang tren foreign inflow masih masuk terus, dan kita dapat benefit dari keadaan Hong Kong dan Tiongkok," katanya.
Indonesia, kata ia, merupakan pasar initial public offering (IPO) terbesar di Asia-Pasifik pada 2023, yang turut meningkatkan daya tarik negara di mata investor asing.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro juga meyakini pelemahan ekonomi Hong Kong dan Tiongkok menjadi peluang investasi Indonesia.
Dia mencontohkan kondisi yang terjadi di Singapura, di mana mereka mendapatkan limpahan positif dari pelemahan Hong Kong dan China pada tahun lalu. Dampak positif itu, juga terlihat di Indonesia.
"Aliran dari Tiongkok itu memang berpotensi, dan sudah terjadi di Indonesia. Ada aliran uang yang masuk dari Tiongkok dan Hong Kong ke Indonesia, dan juga dari negara-negara lain," ungkapnya.
Kunci bagi Indonesia untuk mempertahankan aliran investasi asing yang masuk adalah keberlanjutan transformasi ekonomi. Dengan tren pertumbuhan ekonomi yang berhasil dijaga di level 5 persen, kepercayaan investor terhadap Indonesia juga dapat terjaga. (*)
Baca Juga:
Chery hingga VinFast akan Investasi Mobil Listrik di Indonesia
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer Bakal Tingkatkan Pengalaman Trading di Pintu
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin
Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto
Gubernur Pramono Buka-Bukaan Negara Penyuntik Dana Terbesar ke Jakarta
Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang Hingga November 2025, Tawarkan Bunga Hingga 25 Persen
Bitcoin dan Ethereum Ikut Terpengaruh, Trader Crypto Perlu Waspadai Dampak Peristiwa Global
Pasar Derivatif Kripto Indonesia Menggeliat, Pintu Catat Peningkatan Signifikan
Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun
Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain