Oposisi dalam Pemerintahan, Apa Manfaatnya Sih?
Rabu, 13 November 2024 -
MERAHPUTIH.COM - OPOSISI merupakan antitesis dari keberadaan koalisi dalam pemerintahan. Keberadaan oposisi menjaga kestabilan roda pemerintahan yang berperan sebagai pengawasan. Seperti disebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), oposisi ialah partai penentang di dewan perwakilan dan sebagainya. Oposisi menentang dan mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa.
Oposisi tak melulu berbentuk suatu kekuatan partai. Oposisi bisa direpresentasikan dalam bentuk organisasi politik, atau bahkan kelompok masyarakat yang tidak sejalan dengan pihak penguasa atau kekuasaan yang sedang berkuasa.
Ciri-ciri oposisi sangat mudah dideteksi. Pertama mereka bertentangan dengan kebijakan pemerintah. Maksudnya, oposisi muncul sebagai respons terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil atau merugikan masyarakat oleh pihak penguasa.
Kedua, ciri oposisi berperan sebagai pengawas. Oposisi mengawasi jalannya pemerintahan dan memberikan kritik konstruktif yang dapat memperbaiki kebijakan atau tindakan pemerintah. Lalu, oposisi mengkritik terhadap kekuasaan. Itu berarti mereka konsisten menyuarakan ketidakpuasan terhadap tindakan pemerintah, baik dalam hal kebijakan ekonomi, sosial, ataupun hukum.
Oposisi kerap mengusung alternatif, bentuknya alternatif kebijakan atau solusi yang berbeda dari pemerintah untuk memperbaiki situasi atau kondisi yang ada.
Baca juga:
Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi Dikhawatirkan Hambat Proses Pembangunan Ekonomi
Namun sayangnya, oposisi kerap dalam posisi yang rawan, tidak berada dalam posisi yang kuat untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah jika di parlemen jumlahnya kecil.
Seperti dilansir Hukumonline.com, setidaknya ada tiga manfaat adanya oposisi dalam demokrasi.
1. Sebagai penyeimbang kekuasaan
Adanya kekuatan di luar pemerintah yang memberi alternatif pikiran serta sikap menyebabkan keseimbangan agar pemerintah tak terlalu jauh dari kepentingan mayoritas rakyat.
Keberadaan oposisi ini secara tidak langsung akan mengingatkan pemerintah yang terpilih secara demokratis jika kebijakan yang diambilnya berlawanan dengan kehendak rakyat.
2. Menjaga suatu alternatif kebijakan dapat disuarakan
Kehadiran oposisi kemudian memungkinkan munculnya banyak pilihan kebijakan yang dapat digunakan sebagai penyempurna kebijakan pemerintah.
3. Stimulus persaingan sehat di elite pemerintahan
Tidak ada oposisi artinya hidup pemerintahan akan mengalami stagnasi atau kemunduran. Oposisi kompeten dan mampu menunjukkan pada masyarakat tentang kebijakan-kebijakan yang lebih baik serta masuk akal jika dibandingkan dengan suatu kebijakan pemerintahan. (Tka)
Baca juga: