Menguping Punya Manfaat Memahami Pikiran Seseorang

Kamis, 25 Mei 2023 - P Suryo R

PERNAHKAH kamu diam-diam mendengarkan percakapan orang? Menguping selalu memiliki konotasi buru. Namun, bagaimana jika ternyata menguping sebenarnya bisa menjadi cara yang mengejutkan untuk meningkatkan pemahamanmu tentang pikiran orang lain yang dikenal dengan sebutan theory of mind (ToM).

"ToM sangat penting untuk kerja sama dan interaksi sosial dan telah menjadi faktor kunci dalam keberhasilan evolusi spesies manusia," ujar Psikolog Alison Jane Martingano, PhD yang spesialisasi di bidang sosial, kepribadian, dan kesehatan psikologis.

Baca Juga:

Cara Menujukkan Effort dalam Hubungan

nguping
Orang yang menguping mampu mengidentifikasi lebih banyak emosi dari gambar mata dengan benar. (freepik/cookie_studio)

Menurutnya, manusia memang dilahirkan dengan kecenderungan alami untuk ToM. Tapi pengalaman tertentu seperti meditasi mindfulness, paparan bahasa metaforis, dan membaca fiksi sastra telah terbukti meningkatkannya.

"Percakapan juga menuntut agar kita mempertimbangkan pikiran dan perasaan orang lain, sehingga memanfaatkan ToM kita," ujarnya dalam artikel Psychology Today (17/5).

Lalu, bagaimana kebiasaan menguping dapat mengembangkan keterampilan ToM yang lebih baik daripada mereka yang berpartisipasi aktif dalam percakapan?

Untuk menjawab pertanyaan ini, sebuah penelitian mengumpulkan kelompok yang terdiri dari 86 warga New York, semuanya asing satu sama lain, dan memberi mereka peran sebagai lawan bicara atau orang yang menguping.

Setelah mengeluarkan sembilan peserta karena gagal mengikuti instruksi, kami memiliki sampel akhir 77 (53 lawan bicara dan 24 orang yang menguping).

Baca Juga:

Hal Kecil dalam Hidup Ternyata Bikin Lebih Bahagia

nguping
Menguping bisa bermanfaat untuk kognisi sosial. (Unsplash/Franco Antonio Giovanella)

Bentuk penelitian


Para lawan bicara, yang bersembunyi satu sama lain di balik layar, bekerja sama untuk memecahkan teka-teki Tangram. Satu orang yang berperan sebagai pengarah secara lisan memandu pencocokan dengan mengatur enam figur Tangram ke dalam kotak. Sementara pasangannya diminta untuk mengobrol dengan bebas, mengajukan pertanyaan klarifikasi, dan mendeskripsikan figur tersebut.

Sementara itu, orang yang punya peran menguping, duduk di ruangan lain. Mendengarkan percakapan melalui audio langsung dan mengerjakan teka-teki yang sama tanpa kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.

Setelah tugas tersebut, semua peserta menyelesaikan dua tes untuk mengukur kemampuan ToM mereka. Tugas pertama adalah tugas Reading the Mind in the Eyes, yang meminta peserta untuk mengidentifikasi emosi yang diungkapkan dalam 36 gambar mata.

Tugas kedua adalah tugas False Belief Understanding, yang menilai pemahaman keyakinan salah tingkat kedua melalui skenario cerita pendek. Peserta mendengarkan sebuah cerita di mana terjadi kesalahpahaman antara dua protagonis, Richard dan Ann. Mereka kemudian ditanya mengapa Richard mengatakan pernyataan tertentu.

"Hasilnya mengungkapkan bahwa orang yang menguping memiliki keunggulan dari yang mendapat peran sebagai lawan bicara pada kedua alat ukur ToM, walaupun hasilnya hanya signifikan secara statistik untuk tugas Reading the Mind in the Eyes," Martingano menjelaskan.

Dia menambahkan, orang yang menguping mampu mengidentifikasi lebih banyak emosi dari gambar mata dengan benar dan lebih mungkin memahami yang dipikirkan dibandingkan dengan lawan bicara. Hasil ini menunjukkan bahwa menguping memang dapat bermanfaat untuk kognisi sosial.

Penemuan ini, menurutnya, menyiratkan bahwa individu yang lebih sering mendengarkan dapat mengembangkan kemampuan ToM yang lebih baik daripada orang yang berkontribusi dalam percakapan. (aru)

Baca Juga:

6 Ciri Hubungan Keluarga yang Sehat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan