Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri

Ilustrasi seorang yang selalu insecure. (foto: Pexel/cottonbro studio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Mengucilkan diri dari aktivitas interaksi sosial merupakan bentuk kecil dari insecurity. Padahal bicara perkara insecurity, pada dasarnya tak lepas dari materi mentalitas.

Insecure menurut Abraham Maslow suatu keadaan dimana seseorang yang merasa tidak aman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois.

Perasaan insecure yang mendekap di dalam benak orang maka menyebabkan terisolasi, cemas, pesimis, tidak bahagia, merasa bersalah, tidak percaya diri, egois, dan cenderung neurotik.

Ditinjau dari penyebabnya insecure dibedakan menjadi tiga hal:

  • Insecure karena gagal

Berdasarkan penelitian tentang kebahagiaan, peristiwa yang baru terjadi sangat mempengaruhi suasana hati dan perasaan kita tentang diri kita sendiri.

Karena ketidakbahagiaan berdampak pada self-esteem, kegagalan dan penolakan dapat berdampak dua kali lipat pada ketidakpercayaan diri.

  • Insecure karena mengalami kecemasan sosial

Jenis insecure ini umumnya didasarkan pada kepercayaan yang menyimpang tentang harga diri mereka.

Kekhawatiran soal dievaluasi orang lain dapat menyebabkan rasa cemas sehingga mereka menghindari situasi sosial agar terhindar dari perasaan tidak nyaman.

  • Insecure yang didorong oleh perfeksionisme

Beberapa orang memiliki standar yang sangat tinggi dalam segala hal yang mereka lakukan.

Ketidaksamaan persepsi mengerjakan sesuatu menghasilkan hal yang tidak diinginkan. Maka akan timbul perasaan tidak nyaman dan tidak layak.

Supaya menjalani hidup dengan tenang dan nikmat ada beberapa hal yang bisa dilakukan supaya terhindar dari perasaan insecure.

5 Cara hempas insecure dan tingkatkan kepercayaan diri

  • Tantang pikiran negatif

Pikiran negatif sering kali tidak selaras dengan kenyataan. Ingatan buruk masa lalu, trauma buruk karena perkataan jelek yang diucapkan guru bertahun-tahun lalu terus terngiang di kepala.

Skenario ini tidak mencerminkan nilai kamu. Masalahnya, pikiranmu mungkin telah membesar-besarkannya.

Sebaliknya, cobalah berbicara kepada diri sendiri sebagai pihak ketiga, seperti seorang teman, dan menempatkan pikiran negatif dalam perspektif yang tepat.

  • Terimalah diri apa adanya

Tidak ada seorang pun yang pandai dalam segala hal. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan dan itu tidak membuat mereka kurang layak untuk dicintai dan dihormati.

Tuliskan afirmasi yang menyorot bakat atau hal positif tentangmu.

Ingatkan dirimu kamu tidak perlu selalu unggul. Jika matematika tidak datang secara alami dan tidak merasa bersemangat untuk mempelajarinya, tidak perlu memaksakan diri untuk mengembangkan keterampilan ini.

  • Persiapkan diri untuk kemunduran

Kemunduran adalah bagian dari kehidupan. Siapakan diri dalam situasi apapun terhadap kemungkinan terburuk yang terjadi dalam hidup.

  • Tetapkan tujuan

Dengan menetapkan tujuan yang realistis, kamu akan tumbuh dan merasa berdaya. Namun, jika menetapkan tujuan yang tidak masuk akal, kamu akan merasa frustrasi jika tidak mencapainya.

  • Tidak denial, hadapi perasaan

Penuh kesadaran merasakan sesuatu, merupakan hal penting bagi diri sendiri. Daripada selalu denial terhadap luapan emosi namun meledak-ledak di kemudian hari, lebih menerimanya dan mulai melepaskannya pelan-pelan. (Tka)

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Bagikan