Menerapkan Keluarga Berencana, Haruskah?
Rabu, 26 September 2018 -
WANITA belum sejahtera. Kelihatannya saja sejahtera. Bukan masalah tidak memiliki harta berlimpah. Maksud wanita belum sejahtera karena belum memiliki rencana di masa depan. Rencana keuangan mungkin sudah. Tapi rencana berkeluarga yang belum. Pasangan sih ada, tapi rencana memiliki anggota keluarga berencana nampaknya belum terpikir.
Ada program yang perlu dijalankan. Tapi hanya sebagian wanita yang baru memahami ini. Penting sekali menjalankan program keluarga berencana. Manfaatnya banyak banget. Sebelum dibahas lebih lanjut. Kamu perlu tahu dulu apa itu keluarga berencana. Jadi keluarga berencana itu mengharuskan kamu melakukan pembatasan kelahiran. Maksimal hanya dua sampai tiga anak.
Jadi mengapa penting menerapkan keluarga berencana? Merahputih.com menemui Dr. Andon Hestiantoro SpOG (K) dalam sebuah seminar bertajuk Hari Kontrasepsi Sedunia di Double Tree Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (25/9). Dalam kesempatan itu Dr. Andon menjelaskan secara spesifik manfaat menerapkan keluarga berencana. Kesejahteraan bukan hanya dirasakan wanita tapi seluruh anggota keluarga. Bahkan masyarakat pada umumnya.

Pertama, ia menjelaskan dampak yang akan didapatkan masyarakat jika banyak keluaraga yang tidak memiliki perencanaan dalam berkeluarga. Tapi jangan salah paham dulu. Banyak anak boleh saja. Tapi harus dipikirkan matang-matang. Karena meiliki banyak anak berarti harus siap bertanggung jawab. Dimulai dari edukasi, kesejahteraan, dan pembinaan yang tepat terhadap anak.
Jadi tanpa ada perencanaan keluarga, masyrakat bisa mendapatkan dampaknya. Ia memberikan contoh mudah dengan kisaran usia penduduk. Menurutnya penduduk berusia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun tidaklah produktif. Sehingga perlu ada penyeimbangan mengenai populasi ini. Semua itu bisa dilakukan melalui perencanaan kelahiran dari setiap masing-masing keluarga. "Jadi penduduk usia 15-64 tahun adalah yang produktif," ujarnya.
Ada enam manfaat utama yang bisa didapatkan wanita melalui program keluarga berencana. Misalnya dengan keluarga berencana seorang ibu dapat fokus merawat anaknya. karena tugas seoarang ibu tidak hanya berakhir setelah melahirkan. Pasca melahirakan banyak tugas yang menumpuk di depan mata. Pertama sangat penting untuk memiliki persiapan untuk hamil. Jadi usahakan jangan hamil terlalu muda. Selain itu kamu harus bisa memberikan ASI selama dua tahun kepada anak. Jadi bisa kamu bayangkan sendiri. Kalau tidak ada jarak kelahiran anak yang teratur, nantinya kamu tidak akan fokus memberikan masing-masing ASI.

Bukan hanya kamu yang merasakan dampak hamil muda. Si kecil nantinya memiliki risiko lahir tidak normal. Kata Dr. Andon ibu yang hamil terlalu muda berisiko melahiran bayi yang preeklamsia dan prematuritas. Kamu tidak mau kan kalau bayi kamu lahir sebelum waktunya. Prematuritas artinya bayi kamu lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Para dokter menyebutnya bayi yang tidak matang. "Jadi hamil itu benar-benar harus direncanakan," tambahnya.
Anak pun akan bebas dari gangguan tumbuh kembang dan gangguan kesehatan lainnya jika lahir tepat pada waktunya. Para ibu juga akan aman dari risiko terkena kanker endometrium dan kanker indung telur. Serta mengurangi risiko terkena radang panggul karena hamil di usia yang belum waktunya. Nah, manfaat yang terakhir ini sangat penting. Kamu juga tidak akan depresi. Karena beberapa orang mengalami depresi karena belum siap menghadapi kehamilan. Ya, lagi-lagi karena hamil di usia muda.
Langkah yang bisa dilakukan untuk menerapkan keluarga berencana ialah dengan kontrasepsi. Di Indonesia sendiri metode kontrasepsi yang paling difavoritkan ialah mnggunakan suntikan. Kemudian menggunakan pil dan IUD. Kondom rupanya juga masih termasuk pilihan metode kontrasepsi yang dilakukan banyak orang. Pernah mendengar istilah kondom wanita? Iya ternyata kondom wanita juga dijadikan metode kontrasepsi meskipun kondom pria tetap lebih diutamakan.
Yang paling mudah memang dengan meminum pil KB. Dengan catatan kamu harus paham dua jenis pil KB. Ada pil KB kombinasi. Dengan meminum pil tersebut kamu akan mengalami haid yang teratur. Berbeda jika kamu meminum pil KB yang satu ini. Pil KB POP dapat memperlancar produksi ASI. Tapi haid jadi tidak teratur. Lalu pil KB mana yang harus dipilih? "Pil KB kombinasi saya sarankan, asalkan sedang tidak dalam masa menyusi," imbuh Dr. Andon.
Kesimpulan yang dapat kamu ambil, keluarga berencana bertujuan untuk meneigkatakan kesejahteraan perempuan dan berakhir terhadap kesejahteraan masyarakat. Masalah ingin memiliki jumlah anak sebenarnya tergantung kamu sendiri. yang penting kamu harus bisa menyejahterakn anak kamu. Jangan cuma mau punya anak banyak. Tapi tidak ada usahanya. Orang lain nantinya akan kamu rugikan. (ikh)
Baca juga: Harus Tahu! Ada Aturan Pakai Kosmetik Bagi Ibu Hamil