BKKBN Suntik Rp330 Miliar Hanya untuk Pil dan Kondom, Kontrasepsi Harus Jadi Hak Mutlak

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
BKKBN Suntik Rp330 Miliar Hanya untuk Pil dan Kondom, Kontrasepsi Harus Jadi Hak Mutlak

Ilustrasi kontrasepsi. Foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN terus berupaya memperluas jangkauan layanan kontrasepsi hingga ke seluruh pelosok tanah air. Untuk mendukung Program Keluarga Berencana (KB) ini, Kemendukbangga menambah anggaran hingga Rp330 miliar.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menegaskan bahwa isu keluarga berencana tidak boleh diabaikan. Ia menyatakan, optimalisasi pengentasan kemiskinan dapat dicapai melalui penerapan metode kontrasepsi yang tepat.

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Pemberian Alat Kontrasepsi untuk Remaja Difasilitasi Pemerintah

"Pengendalian kelahiran adalah bagian dari strategi pembangunan ekonomi dan sosial, bukan sekadar urusan kesehatan. Kontrasepsi bukan soal hamil atau tidak, melainkan soal hak dan masa depan. Siapapun yang ingin menjaga jarak kelahiran harus mendapatkan akses yang mudah," ujar Wihaji, Kamis (23/10).

Investasi Kontrasepsi untuk Kualitas Generasi

Wihaji juga menyoroti pentingnya efisiensi anggaran negara melalui investasi pada alat kontrasepsi. Menurutnya, biaya yang dikeluarkan negara akibat kasus kematian ibu, anak, atau stunting jauh lebih besar dibandingkan biaya penyediaan alat kontrasepsi yang tepat. Ia menekankan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan pada kontrasepsi akan memberikan manfaat berlipat ganda.

Pengelolaan fertilitas harus dilihat secara holistik, mencakup aspek ekonomi, mental, psikologis, dan kualitas generasi. Oleh karena itu, tugas utama Kemendukbangga/BKKBN tidak hanya mengatur jumlah penduduk, melainkan menyiapkan outcome berupa sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas.

Wihaji mempertegas bahwa isu kontrasepsi adalah bagian integral dari kebijakan besar untuk mewujudkan bangsa yang sehat dan berdaya. Ia juga menekankan bahwa penurunan fertilitas tidak seharusnya dipandang sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk memperkuat kualitas manusia Indonesia.

Baca juga:

Pasca Kebijakan Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR Minta Pelajar Dilindungi

Fenomena perubahan sosial dan ekonomi menuntut kebijakan yang adaptif. Data BKKBN menunjukkan adanya realitas baru di mana 71 ribu perempuan di Indonesia menikah tanpa keinginan memiliki anak.

Wihaji menyimpulkan bahwa yang terpenting adalah memastikan setiap keluarga memiliki pilihan, setiap anak dapat tumbuh sehat, dan setiap perempuan memiliki hak penuh untuk menentukan jalan hidupnya.

"Ini realitas baru. Pertanyaannya bukan lagi apakah fertilitas menjadi masalah, melainkan bagaimana menjadikannya peluang bagi pembangunan SDM yang unggul," katanya.

#Kontrasepsi #Alat Kontrasepsi #BKKBN #Kondom
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
BKKBN Suntik Rp330 Miliar Hanya untuk Pil dan Kondom, Kontrasepsi Harus Jadi Hak Mutlak
Wihaji mempertegas bahwa isu kontrasepsi adalah bagian integral dari kebijakan besar untuk mewujudkan bangsa yang sehat dan berdaya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
BKKBN Suntik Rp330 Miliar Hanya untuk Pil dan Kondom, Kontrasepsi Harus Jadi Hak Mutlak
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kementerian Kesehatan Kasih Kondom Gratis untuk Setiap Mahasiswa Semester 4 ke Atas
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Kemenkes bagi-bagi kondom ke mahasiswa.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Kementerian Kesehatan Kasih Kondom Gratis untuk Setiap Mahasiswa Semester 4 ke Atas
Indonesia
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, tetapi, dalam proses pengasuhan, peran ayah seringkali terlupakan atau dianggap sekadar sebagai pencari nafkah.
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Lifestyle
Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Amat mungkin, kondom ini merupakan suvenir dari sebuah rumah bordil.
Dwi Astarini - Minggu, 08 Juni 2025
 Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Indonesia
Ikuti Saran Ulama, BKKBN: Program Vasektomi Tidak Boleh Dikampanyekan
BKKBN pastikan mengikuti aturan ulama melalui fatwa MUI tahun 2012 tentang Vasektomi
Wisnu Cipto - Senin, 05 Mei 2025
 Ikuti Saran Ulama, BKKBN: Program Vasektomi Tidak Boleh Dikampanyekan
Indonesia
Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos, BKKBN Ikuti Pedoman 5 Poin Syarat Fatwa MUI
Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV menyatakan vasektomi haram, kecuali memenuhi persyaratan tertentu.
Wisnu Cipto - Jumat, 02 Mei 2025
Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos, BKKBN Ikuti Pedoman 5 Poin Syarat Fatwa MUI
Indonesia
Penyediaan Alat Kontransepsi Bagi Remaja Berpotensi ‘Dukung' Seks Bebas
Penyediaan alat kontrasepsi bagi remaja secara tidak langsung seperti mendukung seks bebas.
Ikhsan Aryo Digdo - Minggu, 11 Agustus 2024
Penyediaan Alat Kontransepsi Bagi Remaja Berpotensi ‘Dukung' Seks Bebas
Indonesia
PKS Minta Pemerintah Cabut Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi Bagi Pelajar
Kebijakan penyediaan alat kontrasepsi memberikan kesan permisif negara terhadap pergaulan dan seks bebas di kalangan remaja.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Agustus 2024
PKS Minta Pemerintah Cabut Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi Bagi Pelajar
Lifestyle
Apa Itu Alat Kontrasepsi? Metode Ampuh untuk Mencegah Kehamilan
Apa itu alat kontrasepsi? metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Dengan berbagai pilihan yang tersedia
ImanK - Kamis, 08 Agustus 2024
Apa Itu Alat Kontrasepsi? Metode Ampuh untuk Mencegah Kehamilan
Lifestyle
Konsumsi Pil KB Diklaim Tidak Mengurangi Air Susu Ibu Menyusui
Ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif selama 0-6 bulan selain mencegah anak stunting juga bisa menekan hormon kesuburan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 08 Agustus 2024
Konsumsi Pil KB Diklaim Tidak Mengurangi Air Susu Ibu Menyusui
Bagikan