Kekerasan Gender Lewat Daring Naik Tajam Selama Pandemi
Minggu, 29 November 2020 -
MerahPutih.com - Kekerasan berbasis gender dalam jaringan (daring) meningkat tajam saat pandemi COVID-19. Selama masa pandemi tercatat 1.617 kasus, dan 1.458 kasus di antaranya adalah kasus kekerasan berbasis gender.
Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Alimatul Qibtiyah mengatakan kekerasan gender berbasis daring atau siber yang diadukan secara langsung ke Komnas Perempuan hingga awal Oktober 2020, sudah ada 659 kasus. Padahal pada 2017, hanya ada 17 kasus.
"Jenis kekerasan berbasis online meningkat sangat tajam di saat pandemi terutama ada kebijakan tinggal di rumah dan kehidupan kita berubah kebanyakan di dunia digital," katanya.
Baca Juga:
Kerumunan Rizieq Bikin Wali Kota Jakpus dan Kadis LH Dicopot Anies
Dia menuturkan walaupun pendidikan jarak jauh, namun kekerasan berbasis gender masih ada. Terdapat 15 kasus kekerasan berbasis gender di perguruan tinggi yang langsung dilaporkan ke Komnas Perempuan pada periode Januari-Oktober 2020.
"Perlu ditegakkan di perguruan tinggi daripada pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual," tutur Alimatul .
Alimatul mengatakan, jenis aduan kekerasan seksual di lembaga pendidikan antara lain perkosaan yang mana pelakunya adalah mahasiswa, pencabulan oleh dosen atau kepala program studi, pencabulan yang dilakukan oleh kakak tingkat.

Dia menuturkan penanganan kekerasan seksual memerlukan perhatian serius. Tidak mudah bagi perempuan korban kekerasan seksual untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya.
Hal itu karena korban trauma, kehilangan harga diri, perendahan martabat serta berbagai bentuk stigma akan diperolehnya dari lingkungan sosial yang tidak mendukung korban untuk mendapatkan keadilan.
"Kekerasan seksual sering dihubungkan dengan aib dan nama baik," katanya dikutip Antara.(*)
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Bikin Formula Tepat Selesaikan Polemik di Papua