Industri Minuman Indonesia Didominasi Penjualan Air Mineral Dalam Kemasan

Rabu, 13 Maret 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pertumbuhan industri minuman ringan Indonesia pada tahun 2023 mulai menggeliat kembali namun masih banyak tantangan. Saat ini, pertumbuhan saat ini disokong oleh produk air mineral dalam kemasan.

Ketua Umum Asrim Triyono Prijosoesilo mengatakan secara umum tingkat penjualan industri minuman ringan mengalami peningkatan sebesar 3,1 persen secara tahunan (year on year). Apabila dihitung tanpa penjualan air mineral dalam kemasan (AMDK) maka pertumbuhan industri itu menjadi negatif, yakni -2,6 persen.

Baca juga:

Motivasi Diri Sendiri untuk Lebih Banyak Konsumsi Air Mineral

"Ini menjadi tantangan kami melihatnya belum sustainable dan belum kuat, karena masih bergantung pada satu kategori, idealnya kategori lain bisa tumbuh, nyatanya tidak, dan ini menjadi tantangan bagi kami," kata Triyono dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Ia menyampaikan, air mineral kemasan banyak dibutuhkan oleh masyarakat karena bisa dikonsumsi secara langsung. Dari total volume penjualan, AMDK mendominasi sebanyak 60 persen.

"Apabila dikonversi menjadi tingkat pertumbuhan per tahun dalam periode tertentu (Compounded Annual Growth Rate/CAGR) di tahun 2020-2022, industri minuman ringan tidak mengalami pertumbuhan sama sekali. Data terakhir menunjukkan CAGR industri minuman tiga tahun terakhir, ada di angka nol persen atau tidak ada pertumbuhan," katanya.

Ia mengatakan tak adanya pertumbuhan di industri minuman ringan, karena sektor tersebut dalam proses pemulihan setelah pandemi COVID-19.


"Tahun 2024 merupakan kesempatan bagi pelaku industri di sektor minuman untuk menggapai rebound atau pemulihan dari masa sulit pandemi, dengan target pertumbuhan industri ini secara konservatif pada tahun 2024 mencapai 4-5 persen," katanya.

Baca juga:

Minum Air Mineral Bisa Tingkatkan Mood Lebih Baik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan