Indonesia Gaet BUMN Luar Negeri Penuhi Kebutuhan Pupuk NPK

Senin, 23 September 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Indonesia masih kewalahan mendapatkan pupuk Nitrogen Fosfor dan Kalium (NPK), padahal para petani di Indonesia membutuhkan pupuk subsidi tersebut untuk pertaniannya.

Hal itu dikatakan Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji W. Ruky dalam acara bertakju 'Road Map BUMN Menuju Ketahanan Pangan' di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (23/9).

"Bahwa Indonesia itu butuh bahan-bahan yang bagus. Tidak semua bahan baku pupuk itu ada di Indonesia. Kita hanya punya gas bumi. Kita tidak punya bahan baku untuk NPK," ujar Panji.

Baca juga:

4 BUMN Dapat Pengakuan Valuable Southeast Asian Brands 2024, Ini Daftarnya

Penyebab minimnya produksi pupuk NPK dalam negeri ini, karena Indonesia kekurangan fosfor serta kalium, sehingga tidak bisa memproduksi sendiri. Sedangkan untuk bahan baku urea yakni nitrogen, RI memiliki sumberdaya yang cukup melimpah.

"Padahal pertanian modern makin bergerak ke arah pupuk majemuk seperti NPK. Unfortunately Indonesia kurang bahan baku NPK," papar dia.

Baca juga:

Petani Senang Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah Jelang Musim Tanam 2

Lantas, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK ini hingga ke petani, pemerintah melalui BUMN Pupuk Indonesia akan bekerja sama dengan negara-negara lain di dunia. Dengan kerja sama ini, supaya pemerintah bisa mengamankan pasukan pupuk ke depannya.

"Jadi kita harus berpikir global dan mencari sumber bahan baku pupuk dan kita amankan secara strategis melalui kerjasama government to government (G2G) atau business to business (B2B) dengan BUMN negara lain," tutur dia.

Baca juga:

Hanya Petani Anggota RDKK Penggarap 9 Komoditas Ini yang dapat Pupuk Subsidi

Karena, kata Panji, belajar di isu geopolitik kemarin, Indonesia terdampak akibat suplai pupuk NPK yang terganggu dari Middle East.

"Gimana caranya kita mengamankan ini supaya Indonesia tetap jalan ketahanan pangannya. Ini secara strategis yang kita selesaikan dan ini butuh pemikiran yang strategis," tutupnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan