H.S. Dilon: Jokowi Abai Pelanggaran HAM Masa Lalu

Selasa, 11 Oktober 2016 - Zulfikar Sy

Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) H.S. Dilon menilai sikap Presiden Joko Widodo abai terhadap pelanggaran berat HAM masa lalu yang hingga sekarang belum juga terselesaikan.

Ihwal tersebut, kata Dilon merupakan momok dan sekaligus menjadi luka bagi bangsa yang mulai berkembang ini. "Jangan sampai mindset pemerintah otoriter. Kita sadar sekarang sudah masuk alam demokrasi," kata Dilon saat konferensi pers di Roemah Kuliner, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (11/10).

Karena itu, Dilon menekankan bahwa sebagai pemimpin bangsa Indonesia, Jokowi harus bisa menyelesaikan masalah, bukan justru mewariskan masalah.

"Dari mulai Habibie sampai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi jangan seperti itu, pemimpin harus menyelesaikan masalah, bukan malah mewariskan masalah. Dia itu sebagai kompas moral, harus berani ambil sikap. Dia yang memegang amanat," pungkas dia.

Selain itu, Dilon menjelaskan bahwa menyembuhkan luka bangsa harus dengan harkat martabat. Yudisial bisa, akan tetapi harus mengungkapkan fakta, sedangkan non-yudisial harus ada kaidah dasar-dasar HAM.

"Kita sudah bersebrangan dengan Wiranto, tetap yang menjadi korban harus ada konpensasi, artinya harus disembuhkan lukanya," jelas Dilon. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Kerusuhan Tanjung Balai, Komnas HAM Nilai Polisi Lalai
  2. Penanggulangan Terorisme, Komnas HAM Siap Dukung BNPT
  3. KontraS Pertanyakan Sikap Komnas HAM dan KPAI Soal Vaksin Palsu
  4. Indikasi Pelanggaran HAM dalam Penanganan Teroris, Komnas HAM Bentuk Tim 13
  5. Pesan Komnas HAM Dalam Festival Indonesia Menggugat

 

 
 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan