Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
                Aksi Bentrok Massa dengan Aparat kepolisian di Mako Brimob Kwitang Jakarta
Merahputih.com - Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) meminta masyarakat untuk tidak tergesa-gesa menyimpulkan bahwa dua orang yang hilang setelah demonstrasi di Jakarta, yaitu Reno Syachputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, adalah korban penghilangan paksa.
Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan HAM KemenHAM, Munafrizal Manan, menjelaskan bahwa dua orang lain yang sebelumnya dilaporkan hilang, Eko Purnomo dan Bima Permana Putra, ternyata kabur atas kemauan sendiri untuk mencari penghidupan.
Munafrizal menekankan bahwa kesimpulan penghilangan paksa yang beredar luas di media sosial terlalu prematur.
"Kita enggak bisa terburu-buru menyatakan, menyimpulkan itu sebagai penghilangan paksa. Kan kita sudah dengar bersama-sama, jauh sekali kan dari sebutan seperti itu (penghilangan paksa)," ucap Munafrizal, Jumat (19/9).
Baca juga:
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Menurut Munafrizal, pihaknya harus menunggu hingga dua orang yang masih hilang berhasil ditemukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya.
"Jadi kalau sesuatu yang masih belum pasti, langsung kita simpulkan kan nanti jadinya prematur," katanya.
Definisi penghilangan paksa, lanjut Munafrizal, adalah adanya pihak yang memaksa untuk menghilangkan seseorang.
"Itu sudah ada standarnya di instrumen hak asasi manusia. Berarti ada orang yang memaksa untuk menghilangkan. Nah, itu berarti ada pihak tertentu yang memaksa untuk menghilangkan orang itu," jelasnya.
Ini berbeda dengan kasus Eko Purnomo dan Bima Permana Putra yang menurutnya menghilang atas kemauan sendiri.
"Kalau dua tadi kan (Eko Purnomo dan Bima Permana Putra) kita ada yang dengar enggak? Ternyata kemauannya sendiri," beber dia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan orang tua Reno dan Farhan, namun mereka belum membuat laporan resmi.
"Nanti kami pastikan, kami tanyakan lagi kenapa belum lapor ya," kata Ade Ary.
Baca juga:
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng
Meskipun demikian, Polda Metro Jaya terus melakukan pencarian berdasarkan informasi dari masyarakat dan media sosial.
"Informasi yang kami dapatkan dari masyarakat, dari media sosial, dari beberapa pihak. Itu kami tindak lanjuti," pungkasnya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
                      Aktivis Delpedro Segera Diadili, Berkas Perkara Dinyatakan Lengkap oleh Jaksa
                      Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
                      WNI Australia Waspada, KBRI Rilis Imbauan Darurat Terkait Aksi Anti-Imigran 'March for Australia'
                      Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
                      17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
                      Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
                      1.722 Polisi Tanpa Senjata Kawal Aksi Bela Palestina, Massa Diminta Jaga Barang Biar Enggak Kecopetan
                      DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
                      Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar