Ruang Pelayanan HAM di Kantor KemenHAM Dinamakan Marsinah, Natalius Pigai Bocorkan Makna di Baliknya
Bingkai Foto Pahlawan Nasional, Marsinah. (Foto: Dok. Media Istana)
Merahputih.com - Marsinah, aktivis buruh yang baru saja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, kini diabadikan sebagai nama ruang pelayanan hak asasi manusia (HAM) di kantor Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM).
Ruangan yang terletak di lantai 1 Gedung K.H. Abdurrahman Wahid tersebut akan difungsikan sebagai pusat pelayanan publik HAM bagi masyarakat.
Baca juga:
Menteri HAM, Natalius Pigai, menjelaskan bahwa penyematan nama Marsinah merupakan bentuk penghormatan tertinggi kepada aktivis yang menjadi simbol perjuangan hak asasi pekerja dan keadilan sosial di Indonesia.
"Marsinah adalah wajah keberanian dalam memperjuangkan martabat manusia. Penamaan ini adalah wujud penghormatan kami kepada perjuangannya yang menjadi bagian penting dari sejarah HAM Indonesia," kata Pigai dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (11/11).
Jejak Perjuangan dan Pengingat Moral Negara
Penamaan ini sekaligus menjadi pengakuan terhadap keteguhan Marsinah dalam menuntut hak-hak dasar buruh, seperti hak atas upah yang layak, kebebasan berserikat, dan perlakuan manusiawi di tempat kerja.
Pigai menegaskan bahwa jejak perjuangan Marsinah, yang kasus kematiannya pada tahun 1993 di Sidoarjo belum terselesaikan hingga kini, harus terus diwariskan. Kisah ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi negara untuk memperkuat perlindungan bagi pekerja dan aktivis pembela kebenaran.
Marsinah adalah buruh pabrik arloji PT Catur Putra Surya (CPS). Pada Mei 1993, ia melancarkan aksi mogok bersama rekan-rekannya menuntut kenaikan upah. Setelah beberapa buruh ditahan di Kodim Sidoarjo, Marsinah terakhir terlihat saat mendatangi markas tersebut untuk menanyakan nasib rekannya.
Tiga hari kemudian, pada 8 Mei 1993, jenazahnya ditemukan di Nganjuk dengan tanda-tanda penyiksaan dan kekerasan seksual yang berat.
Baca juga:
Kakak Marsinah Titip Pesan Kepada Presiden Prabowo Subianto: Hapus Total Sistem Outsourcing
Pigai berharap penamaan 'Ruang Marsinah' dapat menjadi pengingat tugas moral bagi Kemenham RI untuk senantiasa membela kelompok rentan, memberikan pelayanan HAM tanpa diskriminasi, dan memastikan keadilan bagi seluruh warga negara.
"Semangat Marsinah adalah semangat kemanusiaan. Dengan menamai ruangan ini sebagai ‘Ruang Marsinah’, kami ingin memastikan bahwa dedikasi dan pengorbanannya tidak hilang ditelan waktu," ucap Pigai.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya
METHOSA Rilis Single 'Adu Domba', Angkat tentang Aksi Kamisan dan Rentetan Tragedi HAM
DPR Sambut Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat, Negara Diminta Tak Lagi Menunda
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Ruang Pelayanan HAM di Kantor KemenHAM Dinamakan Marsinah, Natalius Pigai Bocorkan Makna di Baliknya
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
Bawa Spanduk Marsinah, Massa Eks Karyawan PT Sritex Demo Tuntut Pembayaran Pesangon
Kakak Marsinah Titip Pesan Kepada Presiden Prabowo Subianto: Hapus Total Sistem Outsourcing
Haru Keluarga Marsinah, Ucapkan Terima Kasih kepada Prabowo atas Gelar Pahlawan Nasional
Dari Pabrik Porong ke Istana Negara, Profil dan Perjuangan Marsinah hingga Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional