Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi
Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, ditangkap polisi pada Senin (1/9). Foto: Instagram/Lokataru Foundation
MerahPutih.com - Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, dikabarkan ditangkap polisi pada Senin (1/9) malam.
Pemimpin dari organisasi sipil itu dijemput paksa oleh aparat yang mengaku dari Polda Metro Jaya.
Profil Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen
Saat ini, Delpedro tercatat sebagai mahasiswa magister Ilmu Politik di UPN Veteran Jakarta (UPNVJ). Ia juga menempuh Magister Hukum di Universitas Tarumanagara (Untar).
Delpedro juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, yakni sebuah organisasi pegiat hak asasi manusia (HAM), yang aktif mengadvokasi berbagai isu HAM di Indonesia.
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Research Assistant di Lokataru dan Hakasasi.id pada 2020 hingga 2021.
Delpedro juga pernah berkarya sebagai lrogram Assistant KontraS pada 2022 hingga 2023.
Baca juga:
Direktur Lokataru Foundation Ditangkap, Cederai Prinsip Demokrasi dan HAM?
Kemudian, ia bekerja sebagai sesearcher di Haris Azhar Law Office.
Tak hanya itu, Delpedro juga bertugas sebagai koresponden di BandungBergerak.id pada 2021 hingga 2024.
Puncak kariernya terjadi saat dia menjabat sebagai Direktur Lokataru Foundation 2024-2025.
Baca juga:
Delpedro Marhaen Pernah Jadi Korban Kekerasan Aparat
Pada Agustus 2024, Delpedro menjadi korban kekerasan aparat ketika mencoba berlindung saat terjadi bentrokan.
Ia sempat ditangkap saat hendak membela diri sebuah pengalaman yang kemudian ia ceritakan secara terbuka.
Delpedro juga aktif menulis dan mengeluarkan opini publik. Dirinya pernah menulis sebuah esai opini berjudul "From Sabah to Pancoran: Recognising the invisible" yang terbit pada Juli 2025 di Malay Mail.
Ia membahas tentang komunitas tanpa identitas hukum yang tersembunyi di balik pembangunan modern di Asia Tenggara. (knu)
Baca juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya
Polisi dan Tim Kemenhut Baku Tembak Dengan Pemburu Liar Rusa Timor TN Komodo
METHOSA Rilis Single 'Adu Domba', Angkat tentang Aksi Kamisan dan Rentetan Tragedi HAM
DPR Sambut Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat, Negara Diminta Tak Lagi Menunda
6 Polisi Pengeroyok 'Mata Elang' Jalani Sidang Etik
Amankan Nataru 2025/2026, Operasi Lilin 2025 Kerahkan 146.701 Personel Gabungan
Habiburokhman tak Masalah Anggota Polri Bertugas di Instansi Lain, Selama Sesuai Fungsi Kepolisian
Masih Aman, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Anggota Polisi yang Duduki Jabatan Sipil tak Perlu Ditarik
Reformasi Polri Harus Menyasar Isu Pengangkatan Kapolri dan Jabatan Sipil Polisi Aktif
6 Orang Polisi Jadi Tersangka Pengeroyokan Diduga 'Mata Elang' di Kalibata Jakarta