Gejala Perimenopause yang Jarang Diketahui
Rabu, 14 Agustus 2019 -
SEDIKIT orang yang mengetahui kalau perempuan akan mengalami masa perimenopause. Masa yang merupakan proses transisi tubuh perempuan dari optimal untuk hamil dan melahirkan anak menuju menopause di mana kesuburannya menurun. Gejala masa transisi atau perimenopause ini seringkali tidak disadari oleh perempuan padahal ini merupakan hal yang penting untuk ditangani secara serius.
Melansir dari mayoclinic.org, ada perubahan hormon yang berlangsung secara drastis ketika perimenopause terjadi dan efeknya bisa bermacam-macam dari perubahan bentuk tubuh hingga mood.
Baca Juga: Awas 4 Benda Ini Bikin Kulit Wajah Rusak, Salah Satunya Ponsel
Gejalanya memang sulit diidentifikasi karena hampir sama dengan masalah siklus menstruasi pada umumnya. Jika kamu ingin mengetahui pasti apakah tubuhmu sedang mengalami perimenopause atau tidak, periksalah ke dokter. Dengan begitu kamu tahu bagaimana cara menangani kesehatan tubuh ketika perimenopause terjadi.
1. Perubahan Mood

Tubuh manusia terdiri dari hormon yang harus seimbang setiap hari. Jika terjadi perubahan hormon secara drastis tubuh akan merasa tidak nyaman dan secara tidak langsung membuat mood sering berubah. Perempuan di usia 30-40 tahun dan kebetulan sering mengalami mood-swing bisa jadi sedang berada di tahap perimenopause.
2. Sakit Saat Bercinta

Ketika tubuh perempuan masih dalam keadaan optimal, organ reproduksi pun selalu siap untuk menerima benih janin dari sel sperma. Itu lah sebabnya ketika masih usia muda leher rahim sering mengeluarkan cairan alami yang berguna sebagai pelumas agar bercinta lancar dan tidak sakit. Saat perempuan sudah memasuki tahap perimenopause maka organ reproduksi mulai berhenti bekerja dan cairan alami tersebut akan berhenti diproduksi. Wajar jika bercinta pun menjadi sakit.
Baca Juga: Terlambat Datang Bulan? Ketahui Berbagai Kemungkinan dan Alasannya
3. Haid Tak Menentu

Umumnya ketika mengalami perimenopause siklus haid perempuan akan semakin kacau. Siklusnya bisa terjadi beberapa bulan berturut-turut atau bahkan berhenti total. Demi kenyamanan dan kesehatan tubuh sebaiknya kamu sering kontrol ke dokter.
4. Osteoporosis

Produksi hormon yang mulai berhenti di masa perimenopause akan menyebabkan massa tulang berkurang. Akibatnya kepadatan tulangmu semakin lemah dan tubuh cenderung mudah merasa lemah. (mar)
Baca Juga: Belajar Bahasa Asing Dapat Menunda Terjadinya Demensia