Belajar Bahasa Asing Dapat Menunda Terjadinya Demensia


Belajar bahasa asing dapat menunda demensia (Foto: Pexels/Danish Muhammed)
MENGUASAI bahasa asing bukan sekadar bermanfaat untuk kemampuan bekerja kamu di dunia profesional. Belajar bahasa asing punya manfaat seperti berolahraga untuk tubuh kamu. Ya, tubuh kamu jadi sehat karena belajar bahasa asing menyehatkan organ berpikirmu alias otak.
Tentu menarik bukan? Sambil menguasai bahasa asing. Kamu pun dapat membuat otak kamu jadi sehat. Salah satu manfaat belajar bahasa asing ialah menunda terjadinya demensia. Demikian mengutip Alodokter.
Baca juga:
Bisa Bahasa Jepang Bikin Kamu Gampang Cari Kerja
Belajar bahasa asing dapat menunda demensia karena terciptanya cadangan kognitif pada otak. Sehingga otakmu lebih tahan dari kerusakan. Hal ini dibuktikan dengan penundaan munculnya demensia sekitar 4-5 tahun pada orang yang berbicara lebih dari satu bahasa.

Kamu dapat menunda demensia seenggaknya selama empat tahun. Demensia biasanya muncul di usia 71 tahun. Tapi umumnya baru terjadi di usia 75 tahun pada penutur bilingual. Bahkan, meski sudah terkena demensia seperti Alzheimer. Kemampuan kognitif penutur bilingual lebih baik daripada penderita Alzheimer monolingual atau yang pembicara satu bahasa.
Enggak hanya demensia. Pembicara bahasa asing juga dapat sembuh lebih cepat dari penyakit stroke. Karena mereka bisa lebih cepat memulihkan kemampuan kognitifnya dibandingkan mereka yang hanya bicara satu bahasa.
Baca juga:
Kenali Gejala Kanker Otak yang Diderita Agung Hercules

Selain itu, dengan belajar bahasa asing pola pikir kamu bisa jadi lebih rasional dan kreatif. Sebab, setiap bahasa memiliki karakter tersendiri. Hal ini membuatmu lebih mendalami berbagai budaya, konsep berpikir, juga sudut pandang untuk menilai sesuatu.
Tanpa kamu sadari, pemikiran kamu jadi lebih kreatif dan rasional. Dalam memecahkan masalah maupun mengambil suatu keputusan. Ditambah, belajar bahasa asing dapat menempa mentalmu. Karena biasanya anak-anak yang belajar bahasa asing jarang mengalami frustasi.
Jadi, sahabat Merah Putih kira-kira mau belajar bahasa asing apa nih? Buruan deh ambil kelas belajar bahasa asing. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
