Gegara Kasus COVID-19 Naik, Gibran Matikan 1.000 Lampion Imlek di Pasar Gede

Senin, 07 Februari 2022 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah memutuskan untuk memadamkan 1.000 lampion Imlek yang dipasang di Pasar Gede dan Halaman Balai Kota berlaku mulai Senin (7/2) malam.

Kebijakan itu diambil menyusul naiknya kasus COVID-19 Solo yang angkanya mencapai tiga digit.

Diketahui, untuk memeriahkan Imlek tahun ini Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyalakan 1.000 lampion dan satu shio macan di kawasan Pasar Gede dan halaman Balai Kota. Lampion dinyalakan mulai 30 Januari sampai 15 Februari. Selama lampion dinyalakan dari pukul 17.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB terjadi kerumunan.

Baca Juga:

Gibran Hentikan Pembelajaran Tatap Muka Selama Sepekan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, usai menggelar rapat dengan semua pihak terkait penanganan COVID-19 di Solo, pihaknya memutuskan mematikan lampon yang dipasang di Pasar Gede dan Balai Kota. Hal ini dilakukan seiring terjadinya peningkatan kasus COVID-19.

"Kita padamkam lampion selama sepekan. Ini sebagai upaya Pemkot Solo agar kasus COVID-19 tidak naik," kata Gibran di Balai Kota, Senin (7/2).

Gibran mengatakan, setelah pemadama lampion, akan dilakukan evaluasi terkait penularan COVID-19 di Solo. Ia berharap kasus COVID-19 turun dalam pekan ini.

Kebijakan mematikan lampion selama sepekan kedepan, kata dia, dilakukan mengingat banyaknya masyarakat yang datang ke kawasan Balai Kota-Pasar Gede. Diakuinya, lampion menimbulkan kerumunan.

"Kita pantau terus usai lampion dipadamkan. Jika ada kerumunan dibubarkan petugas," katanya.

Baca Juga:

Gibran Restui Kaesang Bangun Museum Persis Solo di Stadion Sriwedari

Gibran menambahkan, pihaknya juga akan mengevaluasi PKL yang ada di Padar Gede dan Balai Kota. Keberadaan PKL membuat pengunjung berkerumun.

Ketua Panitia Imlek Sumartono Hadinoto membenarkan instruksi untuk mematikan lampion itu. Bahkan, kebijakan serupa sudah dilakukan lebih awal sejak Minggu (6/2) malam.

"Lampion kita padamkan untuk mengurangi potensi kerumunan masyarakat yang hendak menikmati suasana Imlek di pusat kota," kata Martono. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Gibran Bakal Berlakukan PTM 50 Persen

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan