Gibran Bakal Berlakukan PTM 50 Persen


Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Kasus COVID-19 di sekolah Kota Solo, Jawa Tengah terus bertambah. Terbaru, ada 13 sekolah dengan total 42 orang terdiri dari siswa dan guru dinyatakan positif.
Bertambahnya kasus corona tersebut membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan melakukan evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya menimbang ulang untuk penerapan kebijakan PTM 50 Persen seiring terbitnya siaran pers yang diterbitkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terkait penerapannya bagi daerah PPKM Level 2.
Baca Juga:
Minyak Goreng di Solo Dijual Melebihi HET dan Langka, Gibran Pasrah
"Saya akan pelajari dulu aturan itu. Jika dirasa mengharuskan PTM Terbatas 50 persen bagi daerah PPKM Level 2, kita patuhi," kata dia.
Diketahui, melalui SE Nomor 40/sipers/A6/II/2022 Kemendikbud Ristek menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah menyetujui usulan penerapan PTM 50 persen untuk wilayah dengan status PPKM Level 2 sejak 3 Februari 2022.
Penerapan kebijakan itu masih mengacu pada SKB 4 Menteri yang memberikan kesempatan bagi daerah berlevel 2 untuk menerapkan kebijakan PTM terbatas dengan kapasitas 100 Persen
Gibran mengatakan, perlu melakukan sejumlah penyesuaian yang juga memerlukan waktu agar arahan itu bisa diterapkan di Solo. Sebagai pemangku kebijakan, dia juga merasa perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Solo.
"Orangtua siswa banyak yang usul agar PTM dihentikan. Kami minta tidak perlu khawatir, karena siswa yang positif OTG sehingga cepat sembuh," katanya.
Baca Juga:
Klaster Sekolah di Solo Bertambah, Gibran: PTM Tingkat Kota Lanjut Wae
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, penularan kasus COVID-19 di sekolah di Solo meluas menjadi 13 sekolah tersebar dari tingkat SMP, SMA, dan SD. Sebelumnya hanya ditemukan 11 sekolah yang ditemukan kasus COVID-19 di Solo.
Sebanyak 13 sekolah yang ditemukan kasus COVID-19 tersebut, adalah SDN 16 Solo, SDN Sayangan, SD Pangudi Luhur St Valentinus, SD Kratonan, SMPN 4 Solo, SMP Bintang Laut, SMAN 1 Solo, SMAN 5 Solo, SMK Mikael, dan SMA Warga Solo, SMA Kristen 1, SMA MTA, dan SMA Ursulin.
"Jumlah sekolah yang ditemukan kasus COVID-19 bertambah dua sekolah. Sebelumnya hanya 11 sekolah saja," ujar Ning
Ning mengatakan, tambahan dua sekolah tersebut adalah SMA MTA, dan SMA Ursulin. Kasus di dua sekolah ini kejadiannya sama dengan sekolah sebelumnya.
"Ada satu siswa luar Kota Solo positif. Satu di antaranya ada yang kena tracing warga yang positif," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Diterjang Angin, Lampion Shio Macan di Kantor Gibran Ambruk
Bagikan
Berita Terkait
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran

Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka

Jenguk Driver Ojol Korban Bentrokan, Wapres Gibran: Tiga Hari Pulang

Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

Di Balik Meja Makan Berhias Mawar, Pertemuan Rahasia Gibran-Dasco Terbongkar

Rapper 'Young Black and Rich' Nongol Saat Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Wapres Gibran Angkat Bendera Tanda Dimulainya Balapan

501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi

Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD

Dasi Merah Gibran Tiba-Tiba Berganti Biru Muda, Pesan Apa yang Ingin Disampaikan untuk Elite Politik?
